Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Internasional

Iran Bebaskan Semua Awak Kapal Tanker Minyak asal Filipina yang Disita di Teluk Oman

Filipina mengatakan pada Rabu 27 Maret 2024 bahwa Iran telah membebaskan 18 awak kapal tanker minyak warga Filipina yang disita di Teluk Oman

27 Maret 2024 | 21.00 WIB

Teluk Oman telah melihat serangan drone lapis baja sebelumnya - pada tahun 2021 serangan Iran yang diduga menghantam kapal tanker Mercer Street. REUTERS
Perbesar
Teluk Oman telah melihat serangan drone lapis baja sebelumnya - pada tahun 2021 serangan Iran yang diduga menghantam kapal tanker Mercer Street. REUTERS

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Filipina mengatakan pada Rabu 27 Maret 2024 bahwa Iran telah membebaskan 18 awak kapal tanker minyak warga Filipina yang disita di Teluk Oman pada Januari.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Angkatan Laut Iran menguasai kapal St. Nikolas milik Yunani, yang membawa 19 awak, di lepas pantai Oman. Satu-satunya anggota kru Yunani dibebaskan pada minggu berikutnya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Teheran mulai membebaskan awak kapal asal Filipina secara bertahap pada akhir Januari setelah awak kapal pengganti direkrut dari Rusia dan negara-negara lain, kata Wakil Menteri Luar Negeri Filipina Eduardo de Vega.

“Mereka bukan sandera, tapi mereka tidak diizinkan pergi tanpa penggantinya,” kata de Vega tentang kru Filipina.

Awak Filipina yang terakhir kembali ke Manila minggu lalu, tambahnya.

Kapal berbendera Kepulauan Marshall itu membawa 145.000 ton minyak dari Irak menuju Turki ketika disita. Kapal ini berlabuh di sekitar pelabuhan Bandar Abbas di Iran.

Media pemerintah Iran mengatakan penyitaan itu sebagai pembalasan atas “pencurian” minyak Iran oleh Amerika Serikat dari kapal tanker yang sama, yang pada saat itu bernama Suez Rajan.

Teheran telah merespons dengan tindakan balasan di masa lalu setelah penyitaan pengiriman minyak Iran.

Sanksi AS yang melumpuhkan, yang diterapkan kembali setelah Washington menarik diri dari perjanjian nuklir penting pada 2018, menargetkan penjualan minyak dan petrokimia Iran dalam upaya mengurangi ekspor energi Iran.

Manila masih mengupayakan pembebasan 17 warga Filipina yang disandera oleh kelompok Houthi yang didukung Iran di Yaman pada November, setelah militan menyita kapal mereka di Laut Merah.

Dalam insiden terpisah, dua awak kapal warga Filipina tewas dan tiga lainnya terluka dalam serangan rudal Houthi terhadap kapal mereka di Teluk Aden pada 6 Maret.

Kelompok Houthi mulai menyerang kapal-kapal di Teluk Aden dan Laut Merah pada November lalu, sebuah kampanye yang menurut mereka dimaksudkan untuk menandakan solidaritas terhadap warga Palestina atas genosida Israel di Gaza.

De Vega mengatakan Manila “terdorong oleh perkembangan seperti resolusi PBB yang menyerukan gencatan senjata di Gaza.” “Mudah-mudahan akan ada perdamaian di Timur Tengah dan Houthi akan membebaskan mereka [pelaut Filipina],” ujarnya.

AL ARABIYA

 

 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus