Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta -Kementerian Luar Negeri Iran telah melakukan persiapan untuk partisipasi pemilih di luar negeri dalam pemilihan presiden (Pilpres) putaran kedua yang dijadwalkan pada 5 Juli mendatang, ketika dua kandidat dengan suara paling banyak bersiap untuk kembali bersaing.
Berbicara kepada wartawan pada Senin, 1 Juli 2024, Menteri Luar Negeri Sementara Iran Ali Bagheri mengatakan persiapan yang diperlukan telah dilakukan untuk menyelenggarakan putaran kedua pemilihan presiden Iran di luar negeri.
Bagheri mencatat bahwa ekspatriat Iran akan dapat memilih di semua negara kecuali satu, yaitu Kanada, yang kata Iran telah menolak izin pemilu di sana. Karena itu, pihak berwenang Iran telah mendirikan tempat pemungutan suara (TPS) di perbatasan Amerika Serikat-Kanada bagi warga Iran yang tinggal di negara tersebut.
Dua calon presiden, Masoud Pezeshkian dan Saeed Jalili, telah meraup jumlah suara terbanyak dan akan saling berhadapan pada 5 Juli 2024, setelah hasil pada Sabtu, 29 Juni 2024 menunjukkan tidak ada kandidat yang memperoleh lebih dari 50 persen suara.
Agar dinyatakan menang, seorang capres perlu memperoleh sedikitnya 50 persen ditambah satu suara dari seluruh surat suara, termasuk suara kosong. Jika tidak ada calon yang memperoleh jumlah tersebut, akan diadakan putaran kedua antara dua calon teratas pada Jumat pertama setelah hasil pemilu diumumkan.
Juru bicara Markas Besar Pemilihan Umum mengumumkan hasil akhir sehari setelah pemungutan suara pertama pada 28 Juni, mengatakan total 24.535.185 suara telah diberikan dalam pemungutan suara.
Dengan angka tersebut, jumlah pemilih yang hadir mencapai 39,92 persen, dengan lebih dari 61.452.000 memenuhi syarat untuk memilih.
Pezeshkian telah memperoleh 10.415.991 suara, setara dengan 42,45 persen suara. Di posisi kedua, Jalili memperoleh 38,61 persen suara dengan total 9.473.298 suara.
Dua kandidat lainnya, yakni Mohammad Bagher Ghalibaf dan Mostafa Pourmohammadi, masing-masing memperoleh 13,78 persen dan 0,84 persen suara.
Pemungutan suara diadakan di hampir 59 ribu TPS di seluruh negeri. Sementara di luar negeri, Iran menyediakan 340 TPS yang tersebar di 100 negara.
Iran mengadakan pemilu presiden ke-14 setahun lebih cepat dari jadwal, setelah Presiden Ebrahim Raisi meninggal dalam kecelakaan helikopter pada Mei 2024 bersama rombongannya, yang termasuk Menteri Luar Negeri Hossein Amir-Abdollahian.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Pilihan Editor: Ditolak Kanada, Iran Dirikan TPS di Perbatasan Amerika Serikat
TASNIM
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini