Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Jerman akan menghentikan ekspor seluruh senjata ke negara-negara yang terlibat dalam Perang Yaman. Keputusan pemerintah Jerman itu disampaikan juru bicara Kanselir Angela Merkel pada Jumat, 19 Januari 2018, waktu setempat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut juru bicara, pengumuman tersebut dikeluarkan usai pertemuan koalisi partai politik, termasuk di dalamnya partai pimpinan Merkel Uni Demokratik Bersatu (CDU) dan Partai Demokratik Sosial (SPD) yang ingin melanjutkan koalisi pemerintahan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
U-209 adalah kapal selam diesel elektrik yang dikembangkan oleh Howaldtswerke-Deutsche Werft, Jerman. U-209 memiliki kedalaman operasional 300 meter dan kedalaman maksimum 500 meter. U-209 adalah dapat melaju dengan kecepatan 20 km/jam di permukaan dan 40 km/jam saat menyelam. Kapal selam ini mampu beroperasi di perairan dangkal dan dipersenjatai torpedo 533 mm dan rudal anti kapal. youtube.com
"Jerman tidak akan mengekspor senjata ke negara-negara yang terlibat Perang Yaman mulai sekarang," kata juru bicara Merkel, Steffan Seibert, melalui akun Twitter, seperti dikutip Al Jazeera.
Salah satu negara yang bakal kena dampak dari keputusan pemerintah Jerman itu adalah Arab Saudi. Negeri raja minyak itu memimpin pasukan koalisi untuk berperang melawan Houthi Yaman dukungan Iran.Tank Leopard 2 senjata penghancur tangguh buatan Jerman. Menggunakan mesin MTU MB-837 Ka501 diesel, yang mampu mendorong Leopard bergerak sejauh 450 Km, dengan kecepatan 72 Km/perjam. Tank ini dilengkapi dengan meriam kaliber 120mm, dan senapan mesin kaliber 12,7mm. Tank ini diawaki 4 orang, dan memiliki lapisan baja super tebal. military-today.com
Menurut catatan media Jerman, Deutsche Welle, Arab Saudi membeli senjata buatan Jerman senilai 450 juta Euro atau setara dengan Rp 7,3 triliun pada tahun anggaran 2017. Jerman memasok Kerajaan tersebut dengan truk militer dan kapal patroli.
Keputusan pemerintah Jerman itu disambut gembira oleh organisasi Amnesti Internasional Teluk. Dalam akun Twitter, lembaga ini menulis, "Berita bagus. Jerman hentikan ekspor senjata ke negara yang terlibat konflik di Yaman."