Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Internasional

Kalah Pemilu, Najib Razak Minta Partai Umno Tobat Uang Politik

Bekas Presiden Partai Umno, Najib Razak, mengatakan Tuhan mengingatkan partai lewat kekalahan pada pemilu 9 Mei 2018.

1 Juli 2018 | 11.01 WIB

Presiden Umno Najib Razak saat menemui anggota partai ketika dia masih menjabat pimpinan sebelum akhirnya mengundurkan diri setelah kalah pada pemilu Malaysia 9 Mei 2018. Bernama
Perbesar
Presiden Umno Najib Razak saat menemui anggota partai ketika dia masih menjabat pimpinan sebelum akhirnya mengundurkan diri setelah kalah pada pemilu Malaysia 9 Mei 2018. Bernama

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Kuala Lumpur – Bekas Perdana Menteri Malaysia, Najib Razak, meminta para pemimpin dan anggota Partai United Malays National Organizations, Umno, untuk berubah dan meninggalkan praktek politik uang dalam pemilihan jajaran pimpinan termasuk ketua umum partai.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Najib mengatakan tidak cukup hanya mengubah pimpinan partai. Para anggota juga harus mengubah sikap, nilai, pendekatan, dan perilaku agar rakyat Malaysia mau menerima kembali partai, yang pernah berkuasa selama 60 tahun itu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Mungkin Tuhan ingin mengajarkan kita pelajaran mengenai kelemahan kita. Kita harus bertobat dan memperbaiki cara-cara kita,” kata Najib sambil mengakui dia telah melakukan kesalahan karena tidak melakukan apa yang seharusnya dia lakukan, seperti dilansir Channel News Asia, Sabtu, 30 Juni 2018.

Najib mengatakan ini saat membuka pertemuan regional delegasi Umno divisi daerah Pekan di Sultan Haji Ahmad Shah Conventionl Hall. Dia mendesak para pemimpinan partai dan anggota untuk mau berkorban dan tidak menggunakan partai sebagai sumber pendapatan mereka.

Najib bahkan meminta jajaran Umno untuk meniru strategi Pakatan Harapan yang mampu merebut simpati publik Malaysia meskipun tidak mengeluarkan banyak uang kampanye pada pemilu 9 Mei 2018. Seperti dilansir Malaysia Kini, Koalisi Barisan Nasional yang dimotori Umno kalah telak oleh Pakatan Harapan yang dipimpin Mahathir Mohamad, yang dulunya pernah memimpin Umno lalu membentuk Partai Pribumi Bersatu Malaysia.

Pakatan Harapan mengangkat isu skandal dugaan korupsi 1MDB, pengekangan kebebasan publik, dan harga-harga barang yang naik karena kebijakan pajak baru.

“Pada pemilu kemarin, kita kalah melawan partai yang tidak menghabiskan banyak uang. Kita bahkan tidak tahu dimana letak kantor cabang mereka. Kantor mereka paling cepat tutup. Tapi saat kita berkumpul di kantor-kantor kita, tetap saja kita kalah,” kata Najib.

Najib lalu melanjutkan pidatonya. “Ketika kita tidak dibayar, kita merasa terganggu. Ketika uang dibagikan, kita sebut tidak menerima uang,” kata Najib mengkritik perilaku politisi Umno.

Menurut Najib,”Ada kandidat calon anggota parlemen yang menyimpang uang yang seharusnya digunakan untuk kampanye. Bagaimana kita tidak kalah? Dengan perilaku seperti itu, kita menjadi penyebab kekalahan partai kita sendiri.”

Menurut Najib, kelompok oposisi menyerang Umno dan Barisan Nasional dari berbagai sisi dengan menyebarkan janji-janji palsu kepada publik pemilih. Namun, Umno memiliki kelemahannya sendiri juga.

“Saya menerima tanggung jawab moral kekalahan partai kita dengan mengundurkan diri dari posisi Presiden partai. Tapi faktanya, kelemahan-kelemahan kita berada di semua level partai,” kata Najib.

Menurut Najib, dia menerima tanggung jawab kekalahan partai meskipun pemimpin Umno lainnya hanya diam saja. “Saya terima tanggung jawab ini meskipun yang lain diam saja. Tidak apa-apa, mereka tidak harus mengundurkan diri. Jika semua mundur, maka partai kita akan lumpuh. Biar saya saja yang mundur. Yang lain membantu memperbaiki partai.”

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus