Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Internasional

Kemlu RI Akui Terima Surat Malaysia Soal Kabut Asap, Apa Isinya?

Kementerian Luar Negeri RI mengonfirmasi soal pengiriman surat dari Malaysia ke Indonesia perihal kabut asap.

6 Oktober 2023 | 20.00 WIB

Kabut asap di Kuala Lumpur, Malaysia 3 Oktober 2023. REUTERS/Hasnoor Hussain
Perbesar
Kabut asap di Kuala Lumpur, Malaysia 3 Oktober 2023. REUTERS/Hasnoor Hussain

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Malaysia mengirimkan surat kepada Indonesia pada hari perihal kabut asap yang memasuki negeri jiran tersebut, atas instruksi dari Perdana Menteri Anwar Ibrahim pada Selasa, 3 Oktober 2023. Kementerian Luar Negeri (Kemlu) mengonfirmasi diterimanya surat itu oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).
 
“Ya, benar. Memang surat itu sudah dikirimkan oleh pemerintah Malaysia dan sudah diterima oleh Kementerian LHK,” kata juru bicara Kemlu, Lalu Muhammad Iqbal, dalam pesan kepada media pada hari Jumat, 6 Oktober 2023.
 
“Intinya isi surat itu adalah menyampaikan kondisi kualitas udara terakhir di Malaysia, sekaligus komitmen kesiapan Malaysia untuk bekerja sama dengan Indonesia menangani situasi ini.”
 
Menurut Menteri Sumber Daya Alam, Lingkungan Hidup, dan Perubahan Iklim Malaysia, Nik Nazmi Nik Ahmad, ia diminta oleh Perdana Menteri untuk menyelesaikan masalah kabut asap lintas batas dengan Indonesia.
 
“Saya sudah mengirim surat ke Indonesia. Kemarin Perdana Menteri telah menginstruksikan kementerian untuk mengoordinasikan masalah kabut asap ini. Sesuai dengan instruksi tersebut, saya mengirimkan surat kepada mitra saya di Indonesia,” ujarnya kepada wartawan usai menghadiri Pameran dan Konferensi International Green Technology and Eco Products Malaysia (IGEM).
 
Kabut asap yang disebut Malaysia berasal dari Indonesia menyebabkan polusi parah. Malaysia mencoba menurunkan hujan dengan menaburkan awan dan bersiap untuk menutup sekolah karena kualitas udara di berbagai tempat memburuk.
 
Kualitas udara Malaysia memburuk, khususnya di bagian barat Semenanjung Malaysia, dengan 11 wilayah mencatat indeks polusi udara (API) yang tidak sehat, kata direktur jenderal departemen tersebut, Wan Abdul Latiff Wan Jaffar, dalam sebuah pernyataan pada Senin malam.
 
Hampir setiap musim kemarau, asap dari kebakaran untuk pembukaan lahan guna perkebunan kelapa sawit serta pulp dan kertas di Indonesia menutupi langit di sebagian besar wilayah Sumatera dan Kalimantan hingga Malaysia dan Singapura. 
 
Malaysia mengatakan pekan lalu bahwa kebakaran hutan di Indonesia, adalah penyebab polusi tersebut, meskipun Indonesia membantah mendeteksi adanya asap yang melintasi perbatasannya ke Malaysia.
 
Sementara, Menteri LHK Siti Nurbaya Bakar pada hari Selasa mengatakan ada potensi asap menyeberang ke Malaysia, dampak dari kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Namun, ia menyatakan, sejauh ini tidak ada transboundary haze ke Malaysia.
 
“Jadi kalau dibilang bahwa di Malaysia tidak ada hotspot, (tapi) kalau lihat datanya di citra satelit, ada juga di sana,” kata Siti Nurbaya saat ditemui usai rapat terbatas di Istana Merdeka, Jakarta hari Selasa, 3 Oktober 2023.
 
NABIILA AZZAHRA A. | DANIEL A. FAJRI | MALAY MAIL | REUTERS

Pilihan Editor: Donald Trump Dukung Jim Jordan Jadi Ketua DPR AS

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Nabiila Azzahra

Alumnus Fakultas Hukum Universitas Brawijaya ini menjadi reporter Tempo sejak 2023 dengan liputan isu internasional

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus