Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Internasional

Kisah Ayah dan Anak Bunuh Diri di Tempat yang Sama

Seorang remaja di Inggris bunuh diri di tempat yang sama saat ayahnya bunuh diri 10 tahun silam.

18 Desember 2018 | 07.00 WIB

Ilustrasi gantung diri. liber.org.uk
Perbesar
Ilustrasi gantung diri. liber.org.uk

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Seorang remaja 15 tahun merasa dihantui oleh kematian ayahnya hingga mendorongnya bunuh diri. Tindakan itu dilakukan di tempat yang sama saat ayahnya bunuh diri hampir satu dekade silam.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Dikutip dari dailymail.co.uk, Senin, 17 Desember 2018, remaja malang itu diketahui bernama Mia Bell berasal dari Alfreton, Derbyshire, Inggris. Dia ditemukan oleh sekelompok anak-anak dalam kondisi gantung diri di sebuah hutan kayu dekat rumahnya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sebelum kematian ayahnya, Bell dikenal sebagai anak yang periang. Ketika ayahnya, Steven bunuh diri pada 2008, Bell berusia enam tahun.

Bell diketahui sangat berduka atas kematian ayahnya. Dia rutin mengunjungi hutan kayu tempat ayahnya bunuh diri agar selalu merasa dekat dengannya.

Mia Bell, 15 tahun dari Alfreton, Derbyshire, Inggris ditemukan oleh sekelompok anak-anak dalam kondisi gantung diri di sebuah hutan kayu dekat rumahnya. sumber: dailymail.co.uk

Pada hari Bell bunuh diri, dia sedang berkebun bersama sanak-saudaranya. Mereka tak mencurigai apapun saat Bell mengatakan dia akan ke hutan kayu sebelum para pengembang membangun perumahan disana.

Sekelompok anak-anak mendekati seorang petugas keamanan dan mengatakan telah melihat seorang setan di hutan. Petugas itu lalu mencek dan segera menghubungi sambungan darurat saat dia melihat Bell.

Paramedis yang tiba di lokasi kejadian, memberikan bantuan CPR. Mereka berhasil mengembalikan detak jantung Bell dan segera melarikannya ke rumah sakit King Mill. Kondisi Bell yang tak membaik, membuatnya dikirim ke rumah sakit pusat Queen di Nottingham, Inggris. Namun kondisinya tak mengalami perkembangan dan meninggal pada 31 Agustus 2018.

Dalam sebuah sesi dengar di pengadilan yang digelar pada 14 Desember 2018, Bell diketahui memiliki riwayat suka melukai diri sendiri. Dia pun pernah mengklaim mendengar suara-suara gaib yang memintanya melukai diri sendiri. Diagnosa memperlihatkan Bell menderita dari fikiran-fikiran tentang bunuh diri dan halusinasi.

Bell menjadi anak pendiam saat ayahnya meninggal bunuh diri pada 2008 silam. Setiap kali berkunjung ke tempat ayahnya bunuh diri, Bell selalu meninggalkan hadiah seperti bir, bunga dan catatan curahan hatinya.

Saat ibunya, Kelly Duffield menikah lagi, Bell terlihat sulit menerima kenyataan itu. Padahal keluarganya berusaha membuatnya merasa dicintai.

Jasad ayah Bell dikremasi dan abunya tidak dikubur, tetapi disimpan di tempat penyimpanan. Untuk itulah Bell selalu mengunjungi tempat ayahnya bunuh diri karena dia tak memiliki kuburan ayahnya untuk dikunjungi.

Dokter kesehatan mental mendiagnosa Bell mengalami cidera otak hypoxic dan telah melakukan sebuah tindakan disengaja. Dari total tiga catatan yang ditinggalkan Bell, jelas mengarah tindakan yang dilakukannya adalah bunuh diri.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus