Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Korban tewas penembakan di Thailand bertambah menjadi 29 orang dan melukai 57 orang lainnya pada Ahad.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sebagian besar korban berada di pusat perbelanjaan Terminal 21 di Kota Nakhon Ratchasima, ketika pelaku menyerbu setelah menembaki tentara di barak.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pelaku diidentifikasi sebagai tentara berpangkat sersan mayor bernama Jakrapanth Thomma berusia 32 tahun. Dia awalnya mengunggah status di Facebook selama serangan sebelum akunnya ditutup.
Ratusan orang-orang melarikan diri dari mal, sementara polisi dan tentara meluncurkan beberapa penyelamatan selama lebih dari 12 jam pengepungan.
"Itu menakutkan karena saya bisa mendengar suara tembakan sesekali...kami menunggu lama bagi polisi untuk datang dan membantu kami, berjam-jam," kata salah satu korban yang dievakuasi bernama Suvanarat Jirattanasakul, 27 tahun, dikutip dari Reuters, 9 Februari 2020.
Korban lainnya mengatakan kepada Amarin TV setempat bahwa penembak itu membidik kepala dan mengatakan rekannya meninggal di tempat kejadian.
"Dia menembak di mana-mana dan tembakannya sangat tepat," kata pria yang diidentifikasi sebagai "Diaw".
Aksi Jakrapanth Thomma saat melakukan aksi penembakan brutal yang tertangkap kamera CCTV pusat perbelanjaan Terminal 21 pada Sabtu, 8 Februari 2020. Melansir dari Reuters, petugas akhirnya menembak mati pelaku pada Ahad, 9 Februari 2020 setelah memburu pelaku yang sempat bersembunyi di basement mal. REUTERS
Di kamar mayat di Nakhon Ratchasima, keluarga Ratchanon Karnchanamethee, bocah berusia 13 tahun yang tewas dalam pembantaian, terisak ketika mereka mengidentifikasi tubuhnya.
"Dia putra satu-satunya. Dia bahkan belum makan malam," kata ayahnya, Natthawut Karnchanamethee. "Aku membiarkannya melakukan apa pun yang dia mau. Saya tidak pernah menetapkan harapan untuknya. Saya hanya ingin dia menjadi orang baik."
Gubernur provinsi itu, Wichien Chantaranochai, pada Minggu malam mengatakan total 29 orang telah tewas dan 57 lainnya luka-luka.
Jakrapanth Thomma pergi ke mal dengan membawa Humvee yang dicuri dan dipersenjatai dengan senjata serbu beserta amunisi yang dicuri dari gudang pangkalan militer, kata seorang pejabat kepada Reuters.
Letjen Thanya Kiatsarn, Komandan Komando Area Kedua, mengatakan Thomma menyerbu gudang senjata milik pasukan militer untuk mempersenjatai diri pada Sabtu siang sebelum menuju mal.
"Dia menyerang penjaga ke gudang senjata, yang kemudian tewas, dan dia mencuri jip dan senjata HK33 dan sejumlah amunisi untuk melakukan apa yang dia lakukan," kata Thanya.
Sementara juru bicara militer Winthai Suvaree mengatakan pada Ahad bahwa penyerang mencuri dua senapan serbu, satu senapan mesin M60 dan 770 amunisi dari barak, dikutip dari Bangkok Post.
Jakrapanth Thomma yang berusia 32 tahun dilaporkan bertugas di pangkalan militer dekat dengan Nakhon Ratchasima, yang berjarak sekitar 250 km dari ibu kota Bangkok.
Jakrapanth Thomma adalah penembak jitu dan mengambil banyak kursus khusus tentang penyerangan, termasuk merencanakan penyergapan, kata sumber-sumber militer, dan media Thailand melaporkan ia sering memasang foto-foto senjata di media sosial.