Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Seorang warga Seoul berusia 80 tahun dilaporkan meninggal dunia setelah terjangkit penyakit pernapasan Middle East respiratory syndrome (MERS) pada Senin, 8 Juni 2015. Pria tersebut meninggal dunia setelah sepekan dirawat karena mengalami gejala seperti penyakit pneumonia.
Seperti dilaporkan Associated Press, sebanyak 87 orang tertular penyakit yang berasal dari virus ini, dan enam orang meninggal dunia.
Gara-gara merebaknya kasus MERS sejak bulan lalu, pemerintah Korea Selatan menutup 1.870 sekolah dan membuat lebih dari 2.000 warga diisolasi di rumah mereka atau di fasilitas perawatan milik pemerintah karena diketahui berinteraksi dengan para penderita.
Dalam konferensi pers pada Ahad waktu setempat, Deputi Perdana Menteri Korea Selatan Choi Kyung-hwan meminta masyarakat tetap tenang dan memastikan virus MERS tidak menyebar ke seluruh Korea Selatan. "Sejauh ini kasus penularan MERS hanya terjadi di wilayah rumah sakit, dan belum ada kasus penularan di ruang publik," ujarnya.
Choi juga memastikan pemerintah mampu mengontrol penyebaran virus ini sehingga tak menjadi wabah. Meski demikian, MERS merupakan virus yang belum ditemukan vaksinnya. Virus ini menular lewat kontak langsung dengan penderita, tidak melalui udara.
Meski sudah menulari puluhan orang, pemerintah Korea Selatan belum mau mengumumkan nama 24 rumah sakit yang diduga menjadi tempat penyebaran MERS. Kebijakan ini diambil karena dikhawatirkan warga bakal menghindari datang ke rumah sakit tersebut dan mengganggu pelayanan publik.
MERS merupakan penyakit pernapasan yang muncul pada 2012. Kasus MERS pertama kali merebak di wilayah Arab Saudi. Virus penyebab penyakit ini adalah golongan coronavirus yang juga mencakup virus flu, SARS.
Penderita MERS mengalami gejala seperti demam, gangguan pernapasan, pneumonia, hingga gagal ginjal. Virus ini biasanya menyebar lewat unta, tapi juga bisa menular lewat kontak dengan cairan tubuh dan kotoran.
AP | PRAGA UTAMA
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini