Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Kondisi Kemanusiaan Myanmar Memburuk

PBB melaporkan situasi kemanusiaan yang memburuk di Myanmar belakangan ini sejak konflik pecah antara militer dan milisi Myanmar.

5 November 2023 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

KANTOR Koordinasi Urusan Kemanusiaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (OCHA) melaporkan situasi kemanusiaan yang memburuk dalam krisis Myanmar belakangan ini pada Kamis, 2 November lalu. OCHA mencatat konflik bersenjata yang bermula pada Kamis, 26 Oktober lalu, antara Angkatan Bersenjata Myanmar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

organisasi etnis bersenjata, dan Pasukan Pertahanan Rakyat—sayap bersenjata Pemerintahan Persatuan Nasional (NUG)—terus meningkat dan berdampak signifikan di wilayah timur laut serta tenggara. Sekitar 25.700 penduduk dilaporkan baru saja mengungsi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menurut OCHA, jalur penting yang menghubungkan Negara Bagian Shan ke Cina terhalang oleh pos-pos pemeriksaan militer dan organisasi etnis bersenjata. Setidaknya satu jembatan utama telah hancur. Walhasil, komunikasi terganggu dan pengiriman bantuan kemanusiaan macet.

Tom Andrews, Pelapor Khusus PBB tentang situasi hak asasi manusia di Myanmar, menyatakan krisis hak asasi manusia di negara itu “buruk dan makin buruk”. “Permusuhan yang sedang berlangsung, ditambah dengan adanya pos pemeriksaan, penutupan jalan, dan kerusakan struktural pada jembatan, sangat membatasi kemampuan lembaga kemanusiaan untuk menjangkau orang-orang yang terkena dampak, melakukan verifikasi kebutuhan, dan mengangkut pasokan penting,” katanya kepada UN News.


Australia

Albanese Akan Bertemu Xi Jinping

PERDANA Menteri Australia Anthony Albanese akan menghadiri China International Import Expo di Shanghai, Cina, selama 5-10 November 2023. Menurut juru bicara Kementerian Luar Negeri Cina, Wang Wenbin, Albanese dijadwalkan bertemu dengan Presiden Cina Xi Jinping dan Perdana Menteri Cina Li Qiang untuk "pertukaran pandangan mendalam mengenai hubungan bilateral dan isu-isu internasional dan regional yang menjadi kepentingan bersama". "Cina berharap dapat bekerja sama dengan Australia dalam semangat saling menghormati, mencari titik temu sambil mengesampingkan perbedaan dan saling menguntungkan," ucap Wang Wenbin dalam konferensi pers pada Jumat, 3 November lalu.

Perdana Menteri Australia Anthony Albanese di Melbourne, Australia, 11 Oktober 2023. Reuters/Joel Carrett/AAP Image

Ini merupakan kunjungan pemimpin Australia pertama dalam tujuh tahun terakhir yang dipandang akan menstabilkan hubungan ekonomi kedua negara yang lama tegang. Dalam pertemuan itu, Albanese akan mendorong pencabutan pembatasan tarif dan mengangkat isu-isu regional, termasuk masalah Laut Cina Selatan dan penahanan Yang Hengjun, pengarang Australia yang dipenjara sejak 2019 karena dituduh sebagai mata-mata.

“Jika menyangkut Cina, apa yang saya katakan adalah kami akan bekerja sama semampu kami, kami tidak akan berselisih paham jika kami harus melakukannya, dan kami akan membawa kepentingan nasional kami dan saya akan selalu membuat perwakilan atas nama warga Australia,” tutur Albanese seperti dikutip CNN, mengenai Yang.



Ukraina

Tentara Rusia Membantai Satu Keluarga

SEBUAH keluarga yang beranggotakan sembilan orang, termasuk dua anak-anak, ditemukan tewas tertembak di ranjang rumah mereka di Kota Volnovakha, Ukraina timur, yang diduduki Rusia. Kantor Kejaksaan Wilayah Donetsk menyatakan sejumlah orang berseragam militer meminta keluarga itu mengosongkan rumah mereka untuk digunakan tentara Rusia. Ketika tuan rumah menolak, “Para penyerang mengancam keluarga itu dengan kekerasan fisik dan kemudian kabur,” kata Kantor Kejaksaan seperti dikutip CNN pada Senin, 30 Oktober lalu.

Pembunuhan ini memicu kemarahan di Ukraina. Pemerintah Ukraina menuduh keluarga tersebut dibunuh pasukan pendudukan Rusia. Adapun Rusia mengklaim telah menahan dua tentaranya atas pembunuhan tersebut. Penyelidik Rusia menyatakan temuan awal menunjukkan motif kejahatan itu adalah “konflik yang terjadi di rumah tangga”. Volnovakha diduduki pasukan Rusia sejak Maret 2022.

Pertempuran sengit saat ini sedang berlangsung di Ukraina timur. Dengan mulai turunnya hujan, banyak tempat akan menjadi rawa-rawa yang hampir tidak bisa dilewati. Kondisi ini diperkirakan akan memulai fase baru perang.

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus