Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Washington – Penasehat senior Gedung Putih, Jared Kushner, mengatakan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, menyukai Presiden Palestina, Mahmoud Abbas.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca juga: Abbas Tegaskan Palestina Tolak Rencana Damai Usulan Trump
Trump juga bersedia untuk berdialog dengan Abbas mengenai perdamaian di Timur Tengah meski pemimpin Palestina itu bersikap dingin.
“Pintu kami selalu terbuka bagi bangsa Palestina,” kata Kushner kepada media seperti dilansir Reuters pada Rabu, 3 Juli 2019.
Para pemimpin Palestina telah menolak berkomunikasi dengan Kushner, yang merupakan menantu Trump, dan pejabat AS lainnya yang menjadi arsitek inisiatif perdamaian dari AS.
Baca juga: Putin Telepon Trump Bahas Yerusalem, Lalu Bertemu Abbas
Pertemuan di Manama, Bahrain, pada pekan lalu menawarkan dana pembangunan ekonomi senilai US$50 miliar atau sekitar Rp707 triliun untuk membangkitkan ekonomi Palestina, Yordania, Mesir, dan Lebanon.
Pencairan dana ini bakal tergantung pada upaya Israel dan Palestina untuk mencapai penyelesaian politik mengakhiri konflik yang mereka alami selama beberapa dekade ini.
“Presiden Trump sangat senang dengan Presiden Abbas,” kata Kushner. “Dia menyukainya secara pribadi. Dan pada saat yagn sama jika mereka bersedia untuk berkomunikasi, saya yakin mereka akan menemukan mereka mendapatkan kesempatan. Apakah mereka akan bersedia mengambil kesempatan itu tergantung mereka.”
Baca juga: Baca Rencana Perdamaian Trump, Abbas Menjadi Marah?
Ditanya soal ini di kantornya di Ramallah, Abbas mengatakan dia akan memulai dialog dengan AS jika negara itu bersedia mengakui solusi dua negara dan mengakui hak pengungsi Palestina untuk kembali.
“Anda ingin berdialog? Jika iya, maka Anda perlu mengakui solusi dua negara dan bahwa Yerusalem Timur sedang diduduki dan legitimasi internasional merupakan dasar untuk setiap dialog,” kata Abbas di Tepi Barat.
Baca juga: Abbas Desak Trump Tidak Pindahkan Kedutaan AS ke Yerusalem
“Kirim kata-kata itu dalam secarik kertas dan besok hari saya akan muncul di Gedung Putih. Jika tidak, ya, tidak,” kata Abbas sambil menambahkan,”Itu sebabnya, kami tidak menutup pintu dengan AS. Kami tetap membuka pintu sedikit. Jika mereka suka, mereka diterima.”
Times of Israel melansir Kushner mengatakan skema perdamaian ini akan mengupayakan integrasi lebih baik para pengungsi Palestina dengan negara Arab. Ini berbeda dengan permintaan Palestina mengenai hak pengungsi untuk kembali.