Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Amerika Serikat Joe Biden mengecam Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dalam sebuah wawancara dengan majalah Time yang diterbitkan pada Selasa, 4 Juni 2024. Biden mengatakan ada “banyak alasan” untuk menyimpulkan bahwa perdana menteri Israel memperpanjang perang Gaza untuk menyelamatkan dirinya secara politik.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Biden menambahkan bahwa dia tidak sepakat dengan Netanyahu mengenai masa depan Gaza pascakonflik. Ia mengatakan Israel telah melakukan tindakan tidak pantas selama perang yang dipicu oleh serangan Hamas pada 7 Oktober 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Biden yang berusia 81 tahun ini menyatakan bahwa kasusnya lebih baik dibandingkan rivalnya dalam pemilu, Donald Trump. Biden berhasil mengamankan Amerika Serikat sebagai “kekuatan dunia” dalam berbagai isu mulai dari Ukraina hingga Taiwan dan Gaza.
Ia menerima wawancara Time beberapa hari sebelum pengumumannya tentang proposal gencatan senjata Israel Hamas di Gaza. “Ada banyak alasan bagi orang-orang untuk menarik kesimpulan itu,” jawab Biden.
Biden mengakui bahwa hubungan dia dan Netanyahu renggang karena jumlah korban tewas di Gaza melonjak. Mereka juga tak sepaham tentang perlunya pembentukan negara Palestina.
“Pertentangan terbesar saya dengan Netanyahu adalah, apa yang terjadi setelah Gaza berakhir? Kembali ke apa? Apakah pasukan Israel masuk kembali?” katanya. “Jawabannya, kalau begitu, tidak bisa.”
Pekan lalu Joe Biden mengusulkan tiga poin rencana untuk mengakhiri perang Israel-Hamas dan membangun kembali Jalur Gaza. Berbicara dari Gedung Putih pada hari Jumat, Biden mengatakan bahwa Israel telah mengusulkan rencana tiga bagian, yang pada akhirnya akan mengarah pada gencatan senjata permanen di Gaza. Gencatan senjata Israel Hamas ini akan membebaskan semua sandera yang ditahan di sana sejak perang dimulai hampir delapan bulan lalu.
Biden menambahkan bahwa Hamas tidak lagi mampu melakukan serangan skala besar lainnya terhadap Israel. Ia juga mendesak Israel dan Hamas mencapai kesepakatan untuk membebaskan sandera yang tersisa guna memperpanjang gencatan senjata. Ia menyebut usulan tersebut sebagai peta jalan menuju gencatan senjata abadi dan pembebasan semua sandera.
AL ARABIYA | REUTERS
Pilihan editor: Haji 2024, Arab Saudi Ingatkan Jamaah Waspadai Suhu Panas Ekstrem