Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pemenang Hadiah Nobel Perdamaian Malala Yousafzai angkat suara ihwal kemenangan Taliban di Afghanistan. Dia mengatakan sangat prihatin dengan situasi di Afghanistan, terutama keselamatan perempuan dan anak perempuan. Dia menyerukan para pemimpin dunia segera mengambil tindakan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dalam wawancara khusus dengan BBC seperti dilansir dari Reuters, Malala juga meminta Presiden Amerika Serikat Joe Biden mengambil langkah berani. Menurut Malala, Biden memiliki banyak hal yang harus dilakukan untuk melindungi rakyat Afghanistan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Selain Joe Biden, Malala menambahkan bahwa dia telah berusaha menjangkau beberapa pemimpin global. "Ini sebenarnya adalah krisis kemanusiaan yang mendesak sehingga kami perlu memberikan bantuan dan dukungan," kata Malala.
Malala yang kini berusia 23 tahun, selamat setelah ditembak di kepala oleh pria bersenjata anggota Taliban pada 2012. Dia menjadi sasaran kekerasan setelah melakukan kampanye melawan larangan perempuan untuk mendapatkan akses pendidikan.
Saat itu ia baru berusia 11 tahun dan menulis blog dengan nama pena untuk BBC tentang hidup di bawah kekuasaan Taliban Pakistan.
"Saya sangat prihatin dengan situasi di Afghanistan saat ini, terutama tentang keselamatan perempuan dan anak perempuan di sana," kata Malala.
"Saya memiliki kesempatan untuk berbicara dengan beberapa aktivis di Afghanistan, termasuk aktivis hak-hak perempuan. Mereka berbagi keprihatinan bahwa tidak yakin seperti apa hidup nantinya."
Malala mengatakan dia telah mengirim surat kepada Perdana Menteri Pakistan Imran Khan. Ia meminta Imran Khan menerima pengungsi Afghanistan dan memastikan bahwa semua anak-anak pengungsi memiliki akses ke pendidikan, memiliki akses ke keselamatan dan perlindungan, bahwa masa depan mereka tidak hilang.
Malala sebelumnya adalah warga negara Pakistan. Ia pindah ke Inggris setelah ditembak oleh Taliban Pakistan dan mendapat perawatan medis di sana. Tahun lalu, Malala lulus dari Universitas Oxford dengan gelar filsafat, politik dan ekonomi.
Baca: Tokoh Agama Pakistan Ancam Bakal Bunuh Malala Yousafzai
REUTERS