Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Maroko mengancam akan memutuskan hubungan diplomatik dengan Iran menyusul dukungan Teheran terhadap kelompok sparatis penuntut kemerdekaan di Sahara Barat, Front Polisario.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Kantor Kementerian Luar Negeri Maroko dalam keterangannya kepada media pada Selasa, 1 Mei 2018, mengatakan, pihaknya akan menutup Kedutaan Besar di Teheran dan mengusir Duta Besar Iran di Rabat terkait dengan dukungan Iran terhadap Polisario.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Komandan Sektor kedua Sidi Waghal (ketiga kiri), berbicara dengan pasukannya saat berada di pangkalan militer di Tifariti, barat Sahara, 9 September 2016. Front Polisario kembali berupaya untuk memerdekakan Sahara, setelah genjatan senjata pada 1991 dengan Maroko. REUTERS/Zohra Bensemra
"Rabat menuduh Teheran dan Hizbullah Libanon dukungan Iran memberikan pelatihan dan persenjataan kepada milisi Front Polisario," tulis Al Jazeera, Rabu, 2 Mei 2018.
Menteri Luar Negeri Maroko, Nazzer Bourita, mengatakan kepada Al Jazeera, Rabat memiliki bukti keterlibatan pemerintah Iran yang memberikan bantuan keuangan termasuk dukungan logistik kepada Polisario melalui kedutaannya di Aljazair.
Bourita mengatakan, dia telah memberikan bukti kepada rekannya di Teheran, termasuk dokumen pengiriman senjata kepada kelompok pemberontak.Sidi Ahmed Brahim, pasukan yang tergabung dengan front Polisario berbicara dengan wartawan Reuters saat berada di baris terdepan di Tifariti, barat Sahara, 9 September 2016. Polisario menyatakan dirinya sebagai Demokratik Arab Sahrawi. RUTERS/Zohra Bensemra
"Bulan ini, Hizbullah mengirimkan senjata permukaan ke udara SAM9, SAM11 dan rudal Stela kepada Polisario secara diam-diam melalui Kedutan Besar Iran di Aljazair," katanya kepada wartawan. "Maroko siap memutuskan hubungan diplomatik dan menutup kedutaan di Teheran."
Sejauh ini belum ada reaksi dari Iran mengenai sikap atau tuduhan Maroko. Namun Hizbullah membantah tudingan memberikan pelatihan dan mempersenjatai Polisario. "Keputusan Maroko itu diambil karena tekanan Amerika Serikat, Israel dan Arab Saudi."
Kawasan Sahara Barat terbelah menjadi dua bagian. Daerah di sebelah timur berada dalam kekuasaan Aljazair, negara yang memberikan dukungan terhadap Front Polisario. Kelompok ini menuntut berpisah dengan Maroko untuk mendirikan negara sendiri.