Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Lebih dari dua tahun lalu kekerasan bermotif agama dan etnik mampir di kota di Myanmar tengah itu. Di Meiktila, kini, memang tak ada lagi massa yang bergerak dari satu masjid ke masjid lain, dari permukiman yang satu ke permukiman lain, seraya mengayun-ayunkan kelewang dan obor. Namun bekas luka yang ditinggalkannya tak lekas hapus dari ingatan.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo