Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
DUA kali dicabik pe-rang saudara dalam 15 tahun membikin Li-beria lengang se-per-ti negeri berhantu. Di Monrovia, ibu kota Libe-ria, jalanan senyap. Ha-wa kematian menyeruak da-ri sudut-sudut kota sembari pe-luru dan bom beter-bangan di atas kepala. Abraham Hol-mes, 27 tahun, seorang pen-duduk Monrovia yang te-ngah menanti giliran menco-blos di sebuah tempat pemu-ngutan, bilang begini: ”Sulit mem-bayangkan (pemilu) ini bisa terjadi.”
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo