Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Internasional

Menhan Sergei Shoigu: Kerja Sama Rusia dan Cina Stabilkan Dunia

Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu mengatakan kerja sama militer negaranya dan Cina merupakan kekuatan "penstabil" di dunia.

18 April 2023 | 20.51 WIB

Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu dan Menteri Pertahanan China Li Shangfu menghadiri pertemuan di Moskow, Rusia 18 April 2023. Russian Defence Ministry/Handout via REUTERS
Perbesar
Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu dan Menteri Pertahanan China Li Shangfu menghadiri pertemuan di Moskow, Rusia 18 April 2023. Russian Defence Ministry/Handout via REUTERS

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta – Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu mengatakan kerja sama militer negaranya dan Cina merupakan kekuatan "penstabil" di dunia. Moskow memercayai kemitraan yang kuat dengan Beijing membantu mengurangi kemungkinan konflik.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Cina telah muncul sebagai mitra internasional terpenting Rusia dalam 14 bulan terakhir, sejak Moskow menginvasi Ukraina. Menteri Pertahanan Cina Li Shangfu tengah berada di Moskow dalam upaya penjajakan memperdalam kerja sama militer, yang telah menimbulkan kekhawatiran di Barat.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Koordinasi upaya kami di arena internasional memiliki efek menstabilkan situasi global dan membantu mengurangi potensi konflik," kata kantor berita Interfax mengutip Shoigu kepada Li pada Selasa, 18 April 2023.

Sebelum bertemu Shoigu hari ini, Li sebelumnya berjumpa dengan Presiden Vladimir Putin pada Minggu.

Shoigu mengatakan penting bagi kedua negara untuk mengoordinasikan upaya mereka di panggung global. Dia menyatakan keyakinan bahwa program latihan militer bersama akan diperluas.

Presiden Cina Xi Jinping mengunjungi Moskow bulan lalu untuk menunjukkan dukungan kepada Putin, beberapa hari setelah Pengadilan Kriminal Internasional menyerukan penangkapan pemimpin Rusia atas dugaan kejahatan perang di Ukraina.

Rusia dan Cina, yang mendeklarasikan kemitraan “tanpa batas”, telah bergerak untuk lebih memperkuat hubungan ekonomi, politik, dan militer mereka sejak Moskow mengirim puluhan ribu tentara ke Ukraina pada Februari 2022.

Cina telah menolak untuk mengkritik tindakan militer Rusia di Ukraina dan menyalahkan Amerika Serikat dan NATO karena memprovokasi Moskow.

Beijing juga berusaha untuk menggambarkan dirinya sebagai pihak netral dalam konflik Ukraina, tetapi Washington menuduh Beijing mempertimbangkan ekspor senjata ke Moskow – klaim yang dibantahnya.

REUTERS

Daniel Ahmad Fajri

Bergabung dengan Tempo pada 2021. Kini reporter di kanal Nasional untuk meliput politik dan kebijakan pemerintah. Bertugas di Istana Kepresidenan pada 2023-2024. Meminati isu hubungan internasional, gaya hidup, dan musik. Anggota Aliansi Jurnalis Independen.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus