Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
SELEPAS mangkatnya Yasser Arafat, kini saatnya membuhul mufakat. Setidaknya begitulah tekad Al-Fatah, faksi terbesar Organisasi Pembebasan Palestina (PLO), yang menggelar pertemuan pertama sepeninggal Presiden Palestina tersebut. Dalam pertemuan Senin pekan lalu itu, dari 15 anggota komite pusat yang hadir, 13 orang di antaranya memilih Mahmud Abbas sebagai calon tunggal dari Fatah untuk pemilu presiden 9 Januari 2005. Tapi, meskipun menjadi calon satu-satunya, tak serta-merta Abu Razen—nama beken Abbas—akan sampai melenggang ke puncak.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo