Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Jakarta - Wabah COVID-19 yang melanda banyak negara tidak membuat Ke Enya, 7 tahun, patah semangat dalam menuntut ilmu. Sambil menemani orang tuanya berdagang, Ke Enya mengikuti kelas online dari sekolahnya meski sambil meringkuk di kolong meja etalase dagangan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ke Enya menyulap kolong meja itu menjadi ruang belajar yang minimalis. Karton bekas ia jadikan alas. Dus-dus yang tidak terpakai ia susun untuk dijadikan sebagai meja belajar dan tempat meletakkan laptop. Tepat di atas "ruang belajar" itu, orang tua Ke Enya memotong-motong sayuran atau daging untuk dimasak dan dijual.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Aktivitas ini sudah lama Ke Enya lakukan. Zhao Weiwei, ibu dari Ke Enya, mengatakan kepada surat kabar City Express bahwa pemilik toko di pasar sudah biasa merawat anak-anak mereka di kios. Satu-satunya perbedaan adalah kiosnya jauh lebih kecil.
Aktivitas Ke Enya ini pun diketahui orang banyak setelah gurunya berkunjung ke kios orang tuanya. Guru itu tersentuh melihat kegiatan Ke Enya dan memposting foto-foto "ruang belajar" di aplikasi WeChat-nya, yang berujung viral.
Netizen di Cina pun merespon dengan komentar positif dan menyemangati Ke Enya untuk terus giat belajar. Tidak yang hanya itu, menurut Changjiang Daily, sebuah perusahaan komunikasi lokal sampai memberikan akses internet gratis di kios Zhao Weiwei untuk membantu Ke Enya mengikuti kelas daringnya. Selama ini Ke Enya menggunakan data dari ponsel ibunya untuk bisa terhubung ke internet melalui laptop.
Zhao Weiwei mengatakan meski tempat belajarnya tidak ideal, prestasi Ke Enya selama pembelajaran via online ini cukup baik. "Dan dia tidak pernah mengeluh tentang lingkungan yang buruk," kata Zhao dikutip dari asiaone.com, Jumat, 15 Mei 2020.
Menurut Zhao, ia sejatinya tidak berharap banyak bisa mendapat perhatian dari seluruh negeri. Sejujurnya, kata dia ia merasa kasihan pada Ke Enya. "Jika dia dilahirkan di keluarga lain, dia pasti tidak akan belajar di bawah meja, dan lingkungan tempat tinggalnya pasti akan lebih baik," ucap dia
Namun ia tetap mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada para netizen yang peduli dengan kesehatan anaknya. Ia mengamini jika ruang belajar anaknya itu terlalu sempit dan membahayakan kesehatan Ke Enya saat mengikuti kelas online. Ia mengatakan akan menambah ukuran kios.
"Terselip di ruang yang begitu kecil dan menonton layar untuk waktu yang lama pasti dapat membahayakannya, jadi saya akan selalu membiarkan dia keluar untuk bermain dan berolahraga selama istirahat. Saya merasa menyesal, tapi saya terbatas pada saat ini situasi. Itu yang terbaik yang bisa kami lakukan untuknya," tuturnya.