Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Wakil ketua partai oposisi Kamboja, Partai Penyelamat Nasional Kamboja atau CNRP, Mu Sochua menegaskan para eksil tetap akan pulang ke tanah air mereka, Kamboja, pada 9 November 2019.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Kami tetap sesuai rencana," kata Mu kepada Tempo melalui pesan singkat, 6 November 2019.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Penegasan perempuan yang tinggal di Amerika Serikat sebagai eksil sehubungan terjadi ketegangan antara dirinya dengan Duta Besar Kamboja untuk Indonesia, Hor Nambora saat konferensi pers di Jakarta, pagi tadi.
Saat itu Sochua akan memberikan penjelasan kepada sejumlah wartawan tentang rencana para eksil Kamboja yang dipimpin pemimpin oposisi CNRP, Sam Rainsy, pulang ke negara mereka pada 9 November, bertepatan dengan peringatan hari kemerdekaan Kamboja.
Dubes Nambora mendadak masuk ke dalam ruangan konferensI pers dan menuding Sochua sebagai buronan dan kriminal. Dia meminta acara segera dibatalkan.
"Melihat datanya di imigrasi, Mu Sochua datang sebagai turis. Untuk apa organisasi HAM memfasilitasi konferensi pers ini dan tidak meminta izin kepada otoritas Indonesia," kata Nambora, seperti dilaporkan medcom.id.
Mu Sochua sempat mengabarkan bahwa dia pulang ke negaranya pada 3 November lalu. Namun ia dicekal otoritas Thailand di Bandara Suvarnabhumi dan dideportasi ke AS. Eksil yang pernah masuk nominasi peraih Nobel Perdamaian ini kemudian terbang ke Jakarta.