Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Internasional

Mike Pence Sebut Cina Sarang Setan, Cara Capres AS Dulang Dukungan

Mike Pence, yang menyebut Cina sarang setan, menjadi bakal capres Partai Republik yang sedang gencar mendorong sentimen terhadap raksasa Asia itu

19 September 2023 | 12.30 WIB

Mantan Wakil Presiden A.S. Mike Pence disambut oleh para pendukungnya saat ia tiba bersama istrinya Karen untuk membuat pengumuman kampanye kepresidenan A.S. yang memulai pencalonannya untuk pencalonan presiden dari Partai Republik tahun 2024 di "pusat pengayaan" Future Farmers of America di Ankeny, Iowa, A.S.  7 Juni 2023. REUTERS/Jonathan Ernst
Perbesar
Mantan Wakil Presiden A.S. Mike Pence disambut oleh para pendukungnya saat ia tiba bersama istrinya Karen untuk membuat pengumuman kampanye kepresidenan A.S. yang memulai pencalonannya untuk pencalonan presiden dari Partai Republik tahun 2024 di "pusat pengayaan" Future Farmers of America di Ankeny, Iowa, A.S. 7 Juni 2023. REUTERS/Jonathan Ernst

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Salah satu kandidat calon presiden Partai Republik, Mike Pence, memanfaatkan sentimen anti-Cina untuk menaikkan popularitasnya. “Cina adalah ancaman strategis dan ekonomi terbesar yang dihadapi Amerika Serikat pada abad ke-21,” kata Pence dalam pidatonya di Hudson Institute yang konservatif di negara bagian Washington, Senin, 18 September 2023.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

“Cina mungkin belum menjadi sarang setan – namun mereka sedang bekerja keras untuk menjadi itu,” kata mantan wakil presiden yang mendampingi Donald Trump di Gedung Putih pada 2017-2021.
 
Sebelumnya, Pence telah menyerukan peningkatan penjualan senjata ke Taiwan, memutus hubungan ekonomi AS dengan industri penting Cina, membatasi warga negara Cina yang bekerja di perusahaan teknologi AS untuk mengurangi pencurian kekayaan intelektual, dan menerapkan larangan nasional terhadap media sosial TikTok asal Cina.
 
Para kandidat Partai Republik yang berkampanye untuk menjadi calon pilihan partai tersebut pada pemilu November 2024 hampir semuanya sepakat bahwa Cina adalah musuh asing utama AS.
 
Dalam persaingan Partai Republik, serangan yang menyasar Cina lebih sering terjadi dan usulan yang diajukan lebih berani, kata para pelaku politik. Hal ini dikarenakan adanya pergeseran opini publik AS.
 
Sekitar 50 persen warga AS melihat Cina sebagai ancaman terbesar bagi AS, menurut jajak pendapat Pew Research yang dirilis pada akhir Juli. Rusia berada di urutan berikutnya, menurut 17 persen responden.
 
Vivek Ramaswamy, salah satu investor teknologi yang ikut dalam persaingan tersebut, akan menyampaikan pidato pada hari Kamis di mana dia akan memaparkan rencananya untuk mengamankan kemandirian ekonomi dari Cina.
 
Saingannya, Gubernur Florida Ron DeSantis, juga akan segera menyampaikan pidato kebijakan luar negeri, kata para asistennya. Dalam pidato tersebut, dia diharapkan untuk mengutarakan posisi yang agresif terhadap Cina. 
 
Sebelum ini, DeSantis telah menyerukan diakhirinya hubungan perdagangan normal dengan Cina. Di negara bagian yang dia pimpin, Florida, penggunaan TikTok telah dilarang di perangkat pemerintah dan sekolah.
 
Dalam pidatonya, Pence memperdalam perpecahan di antara para kandidat Partai Republik mengenai perang di Ukraina, dan tentang bagaimana Cina akan memandang respons AS yang berkelanjutan terhadap invasi Rusia ke negara tetangganya itu.
 
Menurut Pence, sangat penting bagi AS untuk memberikan semua dukungan militer yang diperlukan kepada Ukraina agar dapat mengalahkan pasukan Rusia.
 
Tanpa menyebut nama, dia pun mengecam beberapa pesaingnya di Partai Republik — Ramaswamy, DeSantis, dan mantan presiden Donald Trump — yang sempat mempertanyakan dukungan militer dan ekonomi yang tidak terkendali dari AS untuk Ukraina.
 
“Pikirkan apa yang akan terjadi jika Partai Republik menarik dukungan untuk Ukraina,” kata Pence. “Pesan apa yang akan dikirimkan ke Cina, selain lampu hijau raksasa yang menyala untuk invasi Cina ke Taiwan.”
 
Cina, yang mengklaim pemerintahan demokratis Taiwan sebagai wilayahnya, telah meningkatkan aktivitas militer di dekat pulau tersebut dalam beberapa tahun terakhir sebagai respons terhadap apa yang disebut Beijing sebagai “kolusi” antara Taiwan dan AS.
 
REUTERS

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Nabiila Azzahra

Alumnus Fakultas Hukum Universitas Brawijaya ini menjadi reporter Tempo sejak 2023 dengan liputan isu internasional

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus