Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Momen

6 Januari 2013 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

ISRAEL
Sekolah Nabi

Sekolah yang mengklaim akan mendidik siswanya menjadi nabi masa depan, Cain and Abel School for Prophets, mulai menerima siswa baru pada bulan ini di Israel. Dengan biaya 200 shekel atau sekitar Rp 500 ribu, sekolah itu mendidik anak-anak muda Yahudi menjadi utusan Tuhan atau cenayang Yahudi zaman modern dalam 40 kali pertemuan.

Pendiri sekolah dan satu-satunya guru, Shmuel Hapartzy, adalah seorang pengikut Chabad, sebuah cabang Yahudi Ortodoks. Gerakan Chabad di Israel memerintahkan menjauhkan anak-anak dari sekolah formal. Ia menyiapkan sendiri kurikulumnya, seperti "Membelah Laut 101" dan "Cara Memprediksi Masa Depan".

Siswa juga diajari arti mimpi, klasifikasi malaikat, dan misteri roh kudus. Mereka belajar bagaimana membedakan perasaan batin seseorang dari perilaku eksternal dan penampilannya.

Hapartzy tidak menjamin studinya akan memberi murid-muridnya akses langsung ke Tuhan. Tapi ia mengklaim silabus menyediakan alat-alat penting untuk proses kenabian.

"Di masa lalu ada nabi, tapi sekarang keilahian tertutup. Kita hanya perlu membuka mata untuk hal ini," kata Hapartzy saat pembukaan sekolahnya di sebuah pusat keagamaan di Tel Aviv seperti dikutip Associated Press.

Sebagian kalangan menghujat pembukaan sekolah itu. "Tidak ada cara untuk mengajarkan nubuat," ujar Rachel Elior, profesor filsafat Yahudi di Hebrew University, Yerusalem. "Ini seperti membuka sekolah untuk menjadi Einstein atau Mozart."

VENEZUELA
Rahasia Kondisi Chavez

Publik mulai penasaran kenapa Presiden Hugo Chavez, 58 tahun, tak kunjung muncul. Kubu oposisi sampai menuntut transparansi kondisi kesehatan sang Presiden. Pemimpin kelompok oposisi Meja Persatuan Demokratik (MUD), Ramon Aveledo, menuding pemerintah tak bertanggung jawab karena mengesankan Chavez masih menjalankan tugas kenegaraannya. "Pemerintah wajib bertindak untuk memberi rasa percaya," ujarnya seperti dilansir Associated Press.

Hingga Kamis malam pekan lalu, Chavez belum muncul kembali sejak menjalani operasi kanker di Kuba tiga pekan lalu. Dua tahun terakhir dia rutin menjalani perawatan di Kuba, tapi belum pernah menjelaskan detail penyakitnya. Chavez seharusnya akan dilantik sebagai presiden untuk keempat kalinya pada 10 Januari nanti.

Menurut sumber di Rumah Sakit Havana, hidup Chavez kini bergantung pada alat bantu medis setelah mengalami komplikasi pasca-operasi kanker. Di surat kabar Spanyol, sumber itu menyebutkan indikator vital kehidupannya sangat lemah.

Wakil Presiden Venezuela Nicolas Maduro mengatakan kondisi Chavez masih lemah tiga pekan setelah menjalani operasi. Sebelum bertolak ke Havana, Chavez meminta para pendukungnya memilih Maduro jika terjadi "sesuatu" dengannya. Maduro dekat dengan Chavez sejak 1980-an.

SPANYOL
Bugil demi Anak

KASIH ibu kepada anak memang tak terhingga. Demi mendukung pendidikan anak-anaknya, sekelompok ibu dari berbagai negara bagian di Spanyol rela berpose telanjang untuk sampul kalender. Mereka difoto di jalur bus. Sejauh ini ribuan kalender sudah terjual. Tujuan lainnya juga tercapai, yakni aksi keprihatinan mereka atas pengurangan layanan pendidikan untuk anak-anak telah menarik perhatian publik.

 "Saya akan melakukan apa pun untuk anak saya, termasuk jika harus menanggalkan pakaian," kata Maria Gilbert, salah seorang "model", seperti dikutip Telegraph, Senin dua pekan lalu. Anaknya bersekolah di Evaristo Calatayud di Montserrat, Valencia Timur. "Apa yang harus dilakukan untuk memancing perhatian di Spanyol akan saya lakukan."

Seiring dengan krisis ekonomi, September lalu otoritas Spanyol meniadakan fasilitas bus sekolah bagi siswa yang tinggal dalam radius 1,8 kilometer dari sekolah. Pada kenyataannya, sebagian orang tua mencatat anak-anaknya harus berjalan 4 kilometer ke sekolah.

Para ibu tersebut bertekad mengumpulkan dana hingga 43 ribu euro atau sekitar Rp 516 juta. Dana sejumlah itu untuk menyewa bus sekolah selama tiga bulan. Untuk penghematan, saat ini anak-anak sekolah juga dibekali makanan dari rumah.

Aksi serupa pernah dijalankan. Tahun lalu, otoritas gereja memprotes sekelompok pemuda Katolik yang berpose telanjang untuk kalender demi mendapatkan dana buat organisasi. 

PRANCIS
Seribu Kendaraan Dibakar

Perayaan pergantian tahun di Prancis sungguh mahal. Laporan resmi menyebutkan, selama pesta tahun baru pekan lalu, 1.193 kendaraan terbakar. "Tak ada perubahan mencolok mengenai kendaraan roda dua dan mobil yang terbakar dalam beberapa tahun belakangan," kata Menteri Dalam Negeri Prancis Manuel Valls seperti dilaporkan Xinhua.

Ini bukan pertama kalinya ribuan kendaraan terbakar pada perayaan tahun baru di negara itu. Pada 2009, sebanyak 1.147 kendaraan terbakar. Selain karena kecelakaan, ada kendaraan terbakar lantaran kesengajaan. Sebagian penduduk di pinggiran Prancis merayakan tahun baru dengan aksi merusak dan membakar kendaraan.

Pada tahun baru kali ini, ratusan ribu orang memadati beberapa lokasi perayaan utama, seperti Champs-Elysees dan Menara Eiffel. Untuk pengamanannya, lebih dari 50 ribu polisi berjaga di jalan-jalan dan pusat keramaian.

AFRIKA SELATAN
Mati Saat Seleksi Polisi

NIAT hati jadi polisi, tapi setelah ikut seleksi malah mati. Nasib nahas itu menimpa tujuh peserta seleksi polisi lalu lintas di wilayah KwaZulu Natal, Afrika Selatan. Mereka tewas dalam sesi tes fisik.

Seleksi fisik digelar Kamis dua pekan lalu di stadion sepak bola Pietermaritzburg’s Harry Gwala. Saat itu, stadion dipadati lebih dari 15.500 pendaftar, yang memenuhi syarat administratif dengan usia rata-rata 18-20 tahun. Salah satu sesi seleksinya, peserta harus menjalani tes lari empat kilometer dalam waktu maksimal 30 menit untuk memenuhi standar minimal fisik.

Seperti dilansir Daily Mail, tes fisik berlangsung hingga tengah hari. Cuaca mulai memanas hingga suhu udara mencapai 33 derajat Celsius. Kondisi peserta memburuk karena panitia tidak menyediakan makan-minum. Akses untuk mendapatkan makan-minum di sekitar stadion sulit. Peserta pun bertumbangan: 230 peserta pingsan serta 6 tewas akibat kelelahan dan mengalami dehidrasi. Korban tewas ketujuh dilaporkan bunuh diri setelah mengetahui catatan waktu tes larinya tak memenuhi standar.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus