Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Konglomerat periklanan dan pemasaran Omnicom Group Inc (OMG) telah merekomendasikan kliennya berhenti sementara beriklan di Twitter dalam jangka pendek. Demikian isi memo internal perusahaan itu yang dilihat oleh Reuters.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Memo itu tidak menyebutkan nama klien dan tidak jelas apakah ada yang menghentikan pengeluaran iklannya di Twitter. Omnicom melayani lebih dari 5.000 klien di 70 negara, termasuk McDonald's Corp dan Apple.
Langkah tersebut pertama kali dilaporkan oleh situs berita teknologi The Verge, menekankan skeptisisme yang berkembang di antara agensi dan merek tentang masa depan perusahaan media sosial itu sejak diakuisisi senilai US$ 44 miliar oleh Elon Musk.
CEO Tesla itu telah menyalahkan kelompok hak-hak sipil, yang melobi pengiklan Twitter untuk memboikot layanan tersebut sampai Musk mengklarifikasi bagaimana dia akan mengendalikan informasi yang salah dan ujaran kebencian pada layanan tersebut, sebagai biang merosotnya pendapatan Twitter.
“Kemampuan Twitter untuk mempertahankan tingkat langkah-langkah keamanan dan efektivitas merek mereka sebelumnya tampaknya terhambat dalam waktu dekat,” menurut memo itu.
“Sementara OMG percaya ini tidak mungkin menghasilkan lingkungan risiko yang jauh lebih tinggi bagi pengiklan, risiko terkait dengan konten yang tidak aman dapat meningkat dan karenanya harus dipertimbangkan saat memutuskan penggunaan platform.”
Penjualan iklan mewakili lebih dari 90 persen pendapatan Twitter pada kuartal kedua tahun ini.
Pada bulan lalu, produsen mobil Amerika, General Motors Co, menyatakan telah menghentikan sementara iklan berbayar di Twitter.
REUTERS