Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Otoritas negara bagian Victoria, Australia, mengindikasikan pemberlakuan karantina wilayah atau lockdown Covid-19 di Ibu Kota Melbourne bisa berlangsung lebih lama.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Saat ini, pemerintah negara bagian terpadat kedua di Australia ini merapkan lockdown selama enam pekan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Ini akan berlangsung hingga 8 Agustus 2020. Jumlah kasus baru Covid-19 di Victoria bertambah 177 kasus pada Senin ini.
Sebanyak 151 kasus tidak diketahui asal penularannya. Ada kasus yang terkait dengan klaster di Al-Taqwa College dan Sommerville Meats.
Juga ada kasus Covid-19 baru yang terkait dengan klaster di Menarock Life Age Care atau rumah panti jompo di Essendon.
“Saya akan terpaksi memperpanjang permberlakuan sejumlah aturan jika lebih banyak orang yang meninggal. Bisnis akan tutup lebih lama jadinya. Ini berada di tangan kita,” kata Daniel Andrews, Premier Victoria, seperti dilansir News pada Senin, 13 Juli 2020.
Andrews menyebut virus Covid-19 atau Corona ini sebagai musuh yang ‘sangat, sangat licik dan pintar’. Dia mengajak semua warga Victoria untuk berkontribusi dengan mengikuti protokol kesehatan yang ada.
“Jika semua mengikuti aturan kesehatan maka kita akan bisa mengontrol pandemi ini. Kita akan kembali beraktivitas,” kata Andrews.
Jumlah kasus global Covid-19 mencapai sekitar 13 juta kasus pada Ahad kemarin.
Ini menandakan capaian rekor baru dengan korban meninggal sekitar 565 ribu orang dalam tujuh bulan terakhir.
Jumlah kasus baru Covid-19 di Amerika Serikat, seperti dilansir situs Johns Hopkins University, menempati urutan teratas atau paling banyak dengan jumlah sekitar 3.3 juta kasus.
Ini diikuti oleh Brasil, India, dan Rusia dengan masing-masing sebanyak 1.8 juta kasus, 878 ribu kasus, dan 726 ribu kasus Covid-19 atau Corona.