Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Haiti - Palang Merah Internasional dituduh menggelapkan jutaan dolar hasil pengumpulan dana untuk korban gempa bumi Haiti yang terjadi 2010. Tuduhan ini berdasarkan laporan kantor berita Pro Republica dan NPR.
Laporan investigasi itu mengungkapkan Palang Merah Internasional hanya membangun enam unit rumah untuk korban gempa setelah mengumpulkan US$ 500 juta (Rp 6,5 triliun) yang harusnya diserahkan bagi usaha pengembangan Haiti.
Organisasi kemanusiaan internasional ini sebelumnya mengumumkan mereka telah menyediakan rumah bagi lebih 130 ribu korban gempa Haiti.
Seperti yang dilansir Al-Jazeera pada 5 Juni 2015, Pro Republica dan NPR menuduh sejumlah besar hasil sumbangan digunakan untuk melunasi utang Palang Merah Internasional berjumlah US$ 100 juta dolar AS (Rp 1,3 triliun).
"Palang Merah menggembar-gemborkan usaha mereka dengan mengatakan telah membantu lebih dari 4,5 juta penduduk Haiti yang terkena bencana tersebut," tulis laporan tersebut.
Mereka menuduh, organisasi itu juga berjanji membangun ratusan rumah baru di wilayah Campeche. Namun, hingga kini warga masih tinggal di pondok kecil.
"Apa pun, sangat jelas terjadinya penyimpangan dan tidak ada transparansi dalam mengelola hasil pengumpulan dana yang mencapai jutaan dolar," menurut laporan tersebut.
Laporan yang dikeluarkan pada Rabu tersebut juga mengatakan bahwa gaji para pekerja Palang Merah naik secara tidak wajar sehingga mereka keliru mengatur keuangan yang menyebabkan berutang.
Menurut laporan yang dikeluarkan Departemen Dalam Negeri Haiti, gempa bumi yang terjadi 12 Januari 2010 mengakibatkan 111 ribu orang tewas dan sekitar 500 ribu jiwa kehilangan tempat tinggal.
AL-JAZEERA | YON DEMA
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini