Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Pasukan Houthi dukungan Iran mengklaim telah menguasai sejumlah distrik di Yaman Selatan dan bersiap merebut Marib, pusat gas dan minyak Yaman, yang dikuasi pasukan pemerintah dukungan Arab Saudi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Pertempuran di Kota Marib akan membahayakan tiga juta penduduk, termasuk hampir 1 juta pengungsi dari wilayah lain di Yaman yang terjerat perebutan kekuasaan regional antara Arab Saudi dan Iran.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Juru bicara militer Houthi Yahia Sarea mengatakan, bahwa mereka telah merebut distrik al-Jubah dan Jabal Murad di Marib, setelah bulan lalu merebut al-Abdiyah dan Harib.
"Mujahidin kami melanjutkan perjalanan menuju Kota Marib," katanya Selasa, 2 November 2021, seperti dikutip Reuters.
Mereka telah maju di sebagian besar distrik di Marib, satu-satunya wilayah penghasil gas dan salah satu ladang minyak terbesar negara itu di Marib Al Wadi, yang bersama dengan Kota Marib tetap sepenuhnya berada di bawah kendali pemerintah.
Tidak jelas apakah Houthi akan melancarkan serangan langsung ke ibu kota provinsi Marib atau mengambil alih fasilitas minyak dan gas terdekat sebelum mengepung kota.
"Pengendalian Houthi atas semua wilayah Marib tampaknya hanya masalah waktu meskipun bisa memakan waktu beberapa bulan, kecuali pasukan pemerintah menerima senjata berkualitas lebih baik dari koalisi dan mengatasi perbedaan di antara mereka," kata Maysaa Shuja Al-Deen, seorang peneliti Pusat Studi Strategis di Sana'.
Pasukan pemerintah mengatakan mereka tidak akan menyerah. Parit, karung pasir, dan ranjau darat ditempatkan di sekitar kota, kata dua sumber militer dan seorang pejabat setempat.
"Jika Houthi bergerak melalui gurun menuju ladang minyak dan gas di timur Kota Marib, mereka akan menjadi mangsa yang mudah bagi pesawat tempur koalisi, sehingga mereka akan mencoba mengepung kota dari tiga front, tetapi kami dapat menahan dan menghancurkan mereka," kata seorang komandan militer, yang menolak disebutkan namanya, kepada Reuters.
Marib terletak di sebelah timur ibu kota Sanaa, yang direbut Houthi bersama dengan sebagian besar Yaman utara pada tahun 2014 ketika mereka menggulingkan pemerintah yang didukung Saudi
PBB dan Amerika Serikat berusaha merancang gencatan senjata untuk menghidupkan kembali pembicaraan politik guna mengakhiri perang yang telah menewaskan puluhan ribu orang dan membuat jutaan orang kelaparan.