Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Bangkok – Paus Fransiskus menyampaikan penghormatan kepada orang Katolik di Thailand, yang menderita atau terbunuh karena keyakinannya di masa lalu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Paus juga mendesak agar warga Thailand hari ini tidak menganggap ajaran Kristen sebagai agama asing.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
“Paus melakukan perjalanan ke Wat Roman, yang merupakan area Katolik di luar ibu kota Bangkok pada Jumat,” begitu dilansir Reuters pada Jumat, 22 November 2019.
Paus mengunjungi sebuah lokasi yang dibangun untuk menghormati Nicholas Bunkerd Kitbamrung, seorang pastor Thailand yang meninggal pada 1944 dan dianggap martir.
Kitbamrung merupakan anak dari pasangan Budha yang berganti agama menjadi Katolik. Dia ditangkap karena membunyikan lonceng gereja.
Kitbamrung lalu dihukum 15 tahun penjara dan meninggal karena TBC di sebuah rumah sakit setelah dirawat dengan buruk karena agama yang dianutnya.
Paus Fransiskus juga mengucapkan terima kasih kepada orang-orang yang menjadi martir tersembunyi. Saat ini kurang dari satu persen dari populasi Thailand yang menganut ajaran Katolik. Setelah Thailand, Paus akan mengunjungi Jepang.
Pada 1940, tujuh orang Katolik termasuk tiga orang gadis remaja terbunuh oleh polisi Thailand di Provinsi Nakhon Phanom. Paus Yohannes Paulus II menyatakan mereka sebagai martir.
Secara terpisah, situs Vatican News melansir Pastor Surachai Chumsriphran, yang menjadi direktur Rumah Sakit St. Louis Hospital di Bangkok, mengatakan kunjungan Paus Fransiskus ke sana pada 21 November 2019 akan diingat seumur hidup.