Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Internasional

PBB: Dunia Hadapi Bencana Kemanusiaan Terbesar Sejak 1945  

Menurut PBB, dunia saat ini menghadapi krisis kemanusiaan terbesar sejak 1945, saat PBB dibentuk.

11 Maret 2017 | 16.38 WIB

Anak korban kelaparan akibat perang di Yaman. BBC.com
Perbesar
Anak korban kelaparan akibat perang di Yaman. BBC.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, New York - Kepala Badan Kemanusiaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Stephen O'Brien mengatakan dunia saat ini menghadapi krisis kemanusiaan terbesar sejak 1945. Lebih dari 20 juta orang mengalami bencana kelaparan hebat di Yaman, Somalia, Sudan Selatan, dan Nigeria.

PBB memohon bantuan masyarakat dunia untuk menghindarkan terjadinya bencana kemanusiaan yang besar.

Berita terkait: PBB Minta Dana Rp 15,9 Triliun agar Anak Yaman Tak Kelaparan

"Kita sekarang berada di titik kritis dalam sejarah. Awal tahun ini kita menghadapi krisis kemanusiaan terbesar sejak pembentukan PBB," kata O'Brien di hadapan Dewan Keamanan PBB, Jumat, 10 Maret 2017.

O'Brien menjelaskan, bencana kelaparan parah sedang dihadapi empat negara di Afrika itu. Di Yaman, sekitar 14,1 juta penduduknya menderita kelaparan parah. Nigeria ada sekitar 1,8 juta penduduknya hidup dalam kelaparan parah. Sudan Selatan sebanyak 4,9 juta rakyatnya menderita kelaparan. Di Somalia, 2,9 juta penduduknya menderita kelaparan.

Berita terkait: Warga Yaman Cari Makanan di Tempat Sampah demi Bertahan Hidup

"Tanpa upaya bersama dan terkoordinasi secara global, penduduk yang kelaparan segera tewas. Lebih banyak lagi yang akan menderita dan meninggal disebabkan menderita penyakit," kata O'Brien.

Menurutnya, butuh sekitar US$ 4,4 miliar atau Rp 58,7 triliun untuk mengatasi bencana kemanusiaan ini pada Juli mendatang.

Berita terkait: Perang Saudara, Yaman Kehilangan Rp 184 Triliun

Sedangkan PBB baru menerima US$ 90 juta tahun ini, 2017. O'Brien meminta dukungan keuangan dari negara-negara PBB untuk membantu empat negara yang menderita bencana kelaparan parah.

Kelaparan terjadi di Yaman, Somalia, Sudan Selatan, dan Nigeria dipicu oleh peperangan, pemberontakan, munculkan kelompok teroris seperti Boko Haram dan Al-Shabab, bajak laut, kemiskinan parah, ketiadaan penegakan hukum, dan pemerintahan yang lemah.

BBC NEWS | MARIA RITA


 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Maria Rita Hasugian

Maria Rita Hasugian

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus