Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Internasional

PBB Serukan Semua Orang 'Sadar' mengenai Kekejaman Israel di Gaza

Pelapor khusus PBB untuk Palestina geram karena evakuasi untuk anak-anak yang luka parah dalam perang Gaza dipersulit untuk berobat ke luar negeri.

4 Juli 2024 | 22.00 WIB

Anak-anak Palestina menerima makanan yang dimasak oleh dapur amal, di tengah kekurangan pasokan bantuan di Khan Younis, di selatan Jalur Gaza, 19 Juni 2024. REUTERS/Hatem Khaled
Perbesar
Anak-anak Palestina menerima makanan yang dimasak oleh dapur amal, di tengah kekurangan pasokan bantuan di Khan Younis, di selatan Jalur Gaza, 19 Juni 2024. REUTERS/Hatem Khaled

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Pelapor khusus PBB untuk Palestina Francesca Albanese pada Rabu, 3 Juli 2024, meminta masyarakat di seluruh dunia untuk ‘sadar’ mengenai kekejaman di Gaza.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Pernyataannya muncul setelah dilaporkan bahwa dokter Jerman mengatur evakuasi 32 anak-anak yang terluka parah dari Gaza, namun Berlin diduga menundanya selama berbulan-bulan dan tidak memberikan visa untuk anggota keluarga mereka karena dugaan masalah keamanan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Rakyat Jerman, sesama warga Eropa, sesama manusia – tolong, sadar. Hanya dehumanisasi mendalam terhadap warga Palestina di Gaza yang akan memungkinkan pemerintah mana pun melihat anak-anak yang terluka parah sebagai ancaman keamanan dan membiarkan mereka mati,” kata Francesca Albanese melalui X.

Israel yang mengabaikan resolusi Dewan Keamanan PBB yang menuntut gencatan senjata segera, telah menghadapi kecaman internasional di tengah serangan brutal yang terus berlanjut di Gaza sejak serangan kelompok Palestina Hamas pada 7 Oktober 2023.

Hampir 38 ribu warga Palestina terbunuh. Menurut otoritas kesehatan setempat, sebagian besar korban adalah perempuan dan anak-anak. Ada sekitar 87 ribu orang luka-luka.

Lebih dari delapan bulan setelah perang Israel, sebagian besar wilayah Gaza hancur akibat blokade makanan, air bersih, dan obat-obatan yang melumpuhkan. Israel dituduh melakukan genosida di Mahkamah Internasional, yang keputusan terbarunya memerintahkan Israel untuk segera menghentikan operasi militernya di kota selatan Rafah, tempat lebih dari satu juta warga Palestina mencari perlindungan dari perang sebelum diserbu pada 6 Mei.

Sumber : Anadolu

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini

 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus