Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Internasional

Pejabat AS Terbang ke Arab Saudi Temui Pangeran MBS, Apa yang Dibahas?

Utusan Joe Biden menemui Pangeran MBS di Arab Saudi untuk membahas sejumlah hal termasuk Palestina.

19 Mei 2024 | 13.54 WIB

Putra Mahkota Arab Saudi, Pangeran Mohammed bin Salman (MBS) berpose saat berkunjung ke Tembok Cina di Beijing, Cina 21 Februari 2019. Mohammed bin Salman berkunjung ke Tembok Cina menjelang melakukan pertemuan penting dengan Presiden Xi Jinping. Bandar Algaloud/Courtesy of Saudi Royal Court/Handout via REUTERS
Perbesar
Putra Mahkota Arab Saudi, Pangeran Mohammed bin Salman (MBS) berpose saat berkunjung ke Tembok Cina di Beijing, Cina 21 Februari 2019. Mohammed bin Salman berkunjung ke Tembok Cina menjelang melakukan pertemuan penting dengan Presiden Xi Jinping. Bandar Algaloud/Courtesy of Saudi Royal Court/Handout via REUTERS

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman atau Pangeran MBS dan Penasihat Keamanan Nasional Gedung Putih Jake Sullivan bertemu untuk membahas rancangan kesepakatan antara Washington dan Riyadh yang hampir selesai. Pertemuan di kota Dhahran di Arab Saudi itu untuk membahas rancangan perjanjian strategis antara kedua negara, yang hampir selesai.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Diskusi tersebut terjadi setelah adanya laporan bahwa Washington dan Riyadh hampir mencapai kesepakatan mengenai jaminan keamanan AS dan bantuan nuklir sipil. Kedatangan utusan Presiden Joe Biden dilakukan ketika kesepakatan normalisasi Israel-Saudi yang dibayangkan sebagai bagian dari “tawar-menawar besar” Timur Tengah masih di luar jangkauan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pangeran MBS merupakan pemimpin de facto Arab Saudi. Pertemuannya dengan staf keamanan utama Presiden Joe Biden juga membahas perlunya menemukan “jalur yang kredibel untuk mewujudkan solusi dua negara” bagi Israel dan Palestina, menghentikan perang melawan militan Hamas di Gaza dan memfasilitasi masuknya bantuan kemanusiaan ke Gaza.

Gedung Putih mengatakan pada hari Jumat bahwa Sullivan akan mengunjungi Arab Saudi dan Israel untuk membahas masalah bilateral dan regional, termasuk Gaza dan upaya untuk mencapai perdamaian dan keamanan abadi di wilayah tersebut.

Arab Saudi, sebagai eksportir minyak terbesar di dunia, bukanlah kandidat yang jelas untuk perjanjian nuklir yang biasanya bertujuan membangun pembangkit listrik.

Namun kerajaan tersebut berupaya untuk menghasilkan energi terbarukan dalam jumlah besar dan mengurangi emisi berdasarkan rencana jangka panjang. Paara kritikus Riyadh mungkin menginginkan keahlian nuklir jika suatu hari nanti ingin memperoleh senjata nuklir, meskipun ada upaya perlindungan yang diabadikan dalam perjanjian dengan Washington untuk mencegah hal ini. 

Dewi Rina Cahyani

Dewi Rina Cahyani

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus