Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Internasional

Pelaku Serangan Paris Salah Abdeslam Menikah di Penjara

Salah Abdeslam, menikah melalui telepon dari selnya yang berkeamanan tinggi di luar kota Paris, Prancis

5 November 2022 | 07.00 WIB

Salah Abdeslam. standard.co.uk
Perbesar
Salah Abdeslam. standard.co.uk

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Satu-satunya pembom bunuh diri yang selamat dari serangan teroris ISIS terburuk dalam sejarah Paris, Prancis baru-baru ini telah menikah di penjara.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Seperti dilansir Daily Mail Jumat, Salah Abdeslam, menikah melalui telepon dari selnya yang berkeamanan tinggi. Pria berusia 33 tahun itu menjalani beberapa hukuman seumur hidup terkait dengan serangan ISIS di Paris yang menewaskan 130 orang.

Meskipun berada di bawah pengawasan 24 jam di penjara kota Fleury-Mérogis, ia menikah dengan pengantin barunya melalui telepon. Sebuah sumber mengatakan kepada radio RTL,"Pengantin perempuan adalah seorang wanita yang dipilih oleh sang ayah. Bahkan, Salah Abdeslam tidak kenal.

Intelijen penjara Prancis, yang mendengarkan semua percakapan teleponnya, telah mencatat bahwa Salah Abdeslam telah merencanakan untuk menikah selama beberapa waktu.

Ayah Salah, Abderrahmane Abdeslam, seorang warga Belgia keturunan Maroko yang tinggal di Brussels. Di sana, anaknya pernah mengelola sebuah bar. Pria berusia 73 tahun itu diyakini memilih pengantin untuk putranya, yang nama dan kewarganegaraannya belum diungkapkan.

Pada Juni, Abdeslam diberitahu bahwa dia tidak memiliki harapan pembebasan bersyarat setelah lima hakim spesialis anti-teroris di Paris menyatakan dia bersalah atas pembunuhan massal.

Abdeslam, warga negara Maroko Prancis asal Belgia, mengklaim bahwa dia sengaja menarik diri dari pembantaian November 2015, di mana teroris ISIS lainnya termasuk saudaranya sendiri tewas.

Dia menggambarkan dirinya sebagai 'Tentara Negara Islam', dan bagian dari 'unit komando' yang menyerang stadion olahraga nasional Stade de France di Paris, bersama dengan enam restoran dan bar, serta aula musik Bataclan.

Jaksa mengatakan bahwa rompi peledak Abdeslam tidak berfungsi dan dia kemudian melarikan diri dari ibu kota Prancis beberapa jam setelah serangan Jumat 13 November.

Ia ditangkap pada Maret 2016, menyusul perburuan empat bulan yang berakhir dengan baku tembak di Brussels.

Beberapa hari kemudian, pembom bunuh diri yang merupakan bagian dari sel yang sama dengan Abdeslam, menyerang bandara kota dan di Metro Belgia, menewaskan 32 orang dan melukai ratusan lainnya.

Abdeslam juga divonis 20 tahun penjara di Brussels atas baku tembak yang menyertai penangkapannya. Tidak ada komentar langsung dari penasihat hukum Abdeslam mengenai pernikahannya.

DAILY MAIL

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus