Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pemimpin kudeta militer di Guinea, Mamadi Doumbouya dilantik sebagai presiden sementara pada Jumat. Dia akan menjalankan pemerintahan transisi ke ke pemerintahan konstitusional setelah Presiden Alpha Conde digulingkan pada 5 September lalu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Upacara pengambilan sumpah diadakan di Istana Mohamed V di ibukota Conakry. Sebagian besar kepala negara Afrika Barat tak hadir dalam acara tersebut dan sepakat menjatuhkan sanksi untuk anggota junta dan kerabat mereka.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Afrika Barat dan Tengah telah mengalami empat kudeta sejak tahun lalu. Memanasnya suhu politik meningkatkan kekhawatiran akan berkuasanya militer di wilayah yang kaya sumber daya alam namun dijerat kemiskinan tersebut.
Doumbouya disumpah dengan mengenakan seragam militer, baret merah, dan kacamata hitam dan mengenakan sarung tangan putih.
"Saya sepenuhnya menghargai sebesar-besarnya tanggung jawab yang dipercayakan kepada saya," katanya dalam pidato setelah pengambilan sumpah.
Dia berjanji untuk mengawasi transisi yang akan mencakup penyusunan konstitusi baru, memerangi korupsi, reformasi pemilu dan penyelenggaraan pemilu yang bebas dan transparan.
Junta mengatakan anggotanya dilarang mencalonkan diri dalam pemilihan berikutnya. Namun tak dijelaskan kapan larangan itu akan diberlakukan. Keputusa diambil oleh Dewan Nasional Transisi yang beranggotakan 81 orang.
Komunitas Ekonomi Negara-Negara Afrika Barat, sebuah blok regional, telah membekukan aset dan memberlakukan larangan perjalanan pada junta. Sanksi ini bertujuan agar demokrasi bisa kembali diberlakukan.
Para pemimpin kudeta militer mengatakan mereka menggulingkan Alpha Conde karena kekhawatiran tentang kemiskinan dan korupsi. Conde juga sedang menjalani masa jabatan ketiga setelah mengubah konstitusi.
Kekhawatiran bahwa krisis politik akan menghambat produksi bauksit Guinea, telah mereda. Operator asing terbesar di negara itu mengatakan mereka terus bekerja tanpa gangguan.
Baca: Hukum Pelaku Kudeta, ECOWAS Jatuhkan Sanksi ke Junta Militer Guinea dan Mali
REUTERS