Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei secara resmi mengumumkan dukungannya kepada Masoud Pezeshkian sebagai presiden terpilih negara tersebut pada Minggu, 28 Juli 2024, setelah Pezeshkian memenangkan pemilihan umum presiden bulan ini. Pezeshkian, seorang anggota parlemen reformis, menjanjikan kebijakan luar negeri yang pragmatis dan menganjurkan relasi baik dengan Barat.
Pada sebuah upacara yang disiarkan langsung di televisi pemerintah, Khamenei resmi memberikan dukungannya untuk Pezeshkian. Pejabat negara dan militer Iran, profesor seminari dan universitas, perwakilan dari berbagai serikat, dan para duta besar asing di Teheran menghadiri upacara tersebut.
Dekrit Pemimpin, yang mendukung mandat Pezeshkian sebagai presiden, dibacakan di acara tersebut oleh kepala kantor pemimpin. Dalam dekrit tersebut, Khamenei mengatakan pilpres Iran berakhir dengan “ketenangan”, dan orang yang dipilih oleh warga Iran “menjadi siap untuk mengemban tanggung jawab besar”.
Pezeshkian akan dilantik pada Selasa, 30 Juli 2024, dan bakal mulai menjabat di tengah meningkatnya ketegangan di Timur Tengah imbas serangan Israel di Gaza serta baku tembak Israel-Hizbullah di perbatasan Lebanon.
Khamenei menegaskan kembali sikap anti-Israel Iran yang sudah berlangsung lama. “Rezim Zionis (Israel) bukanlah sebuah negara, melainkan geng kriminal, kelompok pembunuh, dan kelompok teroris,” kata dia dalam pidatonya, sembari memuji kelompok Palestina Hamas atas perlawanannya terhadap Israel di Gaza.
Ia menggambarkan pemungutan suara pilpres Iran ke-14, yang diadakan setelah kematian Presiden Ebrahim Raisi beserta Menteri Luar Negeri Hossein Amir-Abdollahian dan rombongannya dalam kecelakaan helikopter, sebagai “salah satu kehormatan bangsa Iran”.
Khamenei menyampaikan doa dan harapan untuk keberhasilan Pezeshkian. Ahli bedah jantung berusia 69 tahun itu memperoleh lebih dari 16 juta suara melawan mantan negosiator nuklir Saeed Jalili, yang memperoleh lebih dari 13 juta suara, dengan jumlah pemilih hampir 50 persen. Dalam pidato kemenangannya, Pezeshkian menggambarkan kemenangannya sebagai awal dari “babak baru” bagi Iran.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
PRESS TV IRAN | REUTERS
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Pilihan editor: Saeed Jalili, Eks Negoisator Nuklir yang Melaju ke Pemilihan Presiden Iran Putaran 2