Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Internasional

Pertemuan 5 Jam Putin dan Macron Sambil Santap Rusa Kutub, Ini Hasilnya

Pertemuan antara Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Prancis Emmanuel Macron belum menemukan titik temu penyelesaian krisis Ukraina.

8 Februari 2022 | 12.51 WIB

Presiden Rusia Vladimir Putin menghadiri pertemuan dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron di Moskow, Rusia 7 Februari 2022. Sputnik/Kremlin via REUTERS
Perbesar
Presiden Rusia Vladimir Putin menghadiri pertemuan dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron di Moskow, Rusia 7 Februari 2022. Sputnik/Kremlin via REUTERS

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Pertemuan antara Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Prancis Emmanuel Macron pada Senin, 7 April 2022, belum menemukan titik temu penyelesaian krisis Ukraina.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Rusia tetap menuntut jaminan keamanan berupa kepastian NATO tidak memasukkan Ukraina sebagai anggota, janji Barat tidak ada penempatan rudal di dekat perbatasannya dan pengurangan infrastruktur militer NATO.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Hari ini, Selasa, 8 Februari 2022, Macron akan melanjutkan misi sebagai mediator dengan mengunjungi Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.

 

"Beberapa hari ke depan akan menentukan dan akan membutuhkan diskusi intensif yang akan kita lakukan bersama," kata Macron kepada wartawan setelah pertemuan 5 jam dengan Putin dalam jamuan makan malam, termasuk menikmati rusa kutub dengan ubi jalar dan blackberry.

Putin mengatakan, beberapa ide Macron dapat membantu meredakan krisis.

“Sejumlah ide, usulan, yang mungkin masih terlalu dini untuk dibicarakan, saya kira sangat mungkin untuk dijadikan dasar langkah bersama kita selanjutnya,” ujarnya.

Kedua presiden itu akan berbicara lagi setelah Macron bertemu dengan para pemimpin Ukraina, yang direncanakan pada hari Selasa.

Rusia merebut Krimea dari Ukraina pada 2014, mendukung separatis di bagian timur negara itu, dan telah mengumpulkan lebih dari 100.000 tentara di dekat perbatasan Ukraina.

Putin menyatakan tidak merencanakan invasi tetapi dapat mengambil tindakan militer yang tidak ditentukan jika tuntutan keamanannya tidak dipenuhi.

Moskow melihat penambahan 14 anggota baru Eropa timur di NATO sejak Perang Dingin berakhir tiga dekade lalu sebagai gangguan pada lingkup pengaruhnya dan ancaman terhadap keamanannya.

"Jika Ukraina bergabung dengan NATO dan mencoba untuk mendapatkan kembali Krimea dengan cara militer, negara-negara Eropa secara otomatis akan ditarik ke dalam konflik militer dengan Rusia," kata Putin, berbicara dengan penekanan berat. "Tidak akan ada pemenang."

Dia mendesak Ukraina untuk mematuhi perjanjian Minsk, yang mencakup tujuan untuk mengakhiri perang separatis oleh penutur bahasa Rusia di wilayah Donbass.

REUTERS

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus