Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Perdana Menteri Finlandia Sanna Marin pada Selasa meminta maaf atas foto yang muncul dari pesta pribadi yang diadakan di kediaman resminya pada Juli. Beredarnya foto-foto itu menyusul kehebohan publik setelah pekan lalu beredar video serupa.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Pada hari Senin, Sanna Marin menjalani tes narkoba. Hasilnya ia dinyatakan negatif menggunakan narkoba.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Tes terhadap pemimpin dunia termuda itu diambil untuk meredakan kekhawatiran setelah rekaman video diterbitkan minggu lalu membuat heboh publik. Dalam video itu dia bernyanyi dan menari dengan selebritas Finlandia di pesta lain.
Minggu ini, gambar lain mulai beredar di media sosial. Gambar-gambar itu menunjukkan dua influencer wanita terkenal berciuman, menutupi payudara telanjang mereka dengan tanda Finlandia dari kediaman resmi Perdana Menteri di Helsinki.
"Menurut saya, fotonya tidak pantas. Saya minta maaf. Foto seperti itu seharusnya tidak diambil, tetapi sebaliknya, tidak ada yang luar biasa terjadi saat kumpul-kumpul," kata Marin kepada wartawan. Ia membenarkan foto itu berasal dari kediamannya.
Sanna Marin, 36, tidak merahasiakan kesenangannya berpesta di waktu senggang. Ia mengatakan foto itu diambil saat pesta pribadi dengan teman-temannya setelah festival musik pada Juli. "Kami sauna, berenang, dan menghabiskan waktu bersama," katanya. Ia mengatakan pesta digelar di kediamannya di tepi pantai.
Masyarakat Finlandia terbagi atas perilaku perdana menteri mereka. Beberapa menyuarakan dukungan untuk pemimpin muda itu karena menggabungkan kehidupan pribadi dengan kariernya. Sementara yang lain bertanya-tanya apakah citra Sanna Marin akan terganggu oleh kegiatan di waktu luangnya.
Pemimpin Sosial Demokrat Sanna Marin, menjadi pemimpin pemerintahan termuda di dunia pada Desember 2019. Ia setuju pada Jumat untuk mengikuti tes narkoba. Dia mengatakan tidak pernah menggunakan narkoba dan tidak melihat siapa pun melakukannya di pesta yang dihadiri.
Sanna Marin mengatakan kepada Reuters pada bulan Januari bahwa dia dan rekan-rekan menteri wanita muda telah menjadi sasaran pidato kebencian yang luas untuk jenis kelamin dan penampilan mereka saat menjabat.
Baca: Profil Sanna Marin: Pembuat Roti yang Jadi Perdana Menteri Finlandia Termuda
REUTERS