Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Polisi Afrika Selatan sedang menyelidiki penemuan setidaknya 21 mayat, yang diduga penambang ilegal, di dekat tambang emas aktif di kota Krugersdorp, sebelah barat Johannesburg.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut polisi, 19 mayat ditemukan pada Rabu sore, 2 November 2022, dan dua lagi ditemukan keesokan harinya. Polisi menduga mayat-mayat itu dipindahkan ke lokasi di mana mereka ditemukan, yang merupakan tambang milik pribadi.
“Pagi ini tim pencarian dan penyelamatan kami kembali ke tempat kejadian dan, ketika mereka mencari, mereka menemukan dua mayat lagi,” kata juru bicara polisi Brenda Muridili, Kamis, 3 November 2022, seperti dikutip Al Jazeera. “Mereka mengambilnya dari lubang yang terbuka.”
Penemuan tersebut merupakan yang terbaru dari serangkaian insiden terkait dengan penambangan liar di Krugersdorp. Pada Juli lalu, delapan anggota perempuan dari kru film diperkosa dan dirampok di sebuah tambang yang ditinggalkan di daerah itu, di mana mereka sedang mengerjakan syuting video musik. Insiden itu memicu protes kekerasan terhadap penambang ilegal.
Pekan lalu, tuduhan pemerkosaan dan perampokan terhadap 14 pria, yang juga dicurigai sebagai penambang ilegal, ditarik setelah polisi tidak dapat menghubungkan mereka dengan pemerkosaan melalui bukti DNA. Orang-orang itu termasuk di antara lebih dari 80 orang yang ditangkap selama penggerebekan polisi di tambang yang ditinggalkan di mana pemerkosaan terjadi.
Penambangan ilegal marak di Afrika Selatan. Penambang yang dikenal secara lokal sebagai “zama zamas” mencari emas di banyak tambang yang tidak digunakan dan ditinggalkan di sekitar wilayah Johannesburg. Krugersdorp adalah kota pertambangan di tepi barat Johannesburg.
Geng penambang ilegal, biasanya bersenjata, dianggap berbahaya oleh polisi dan diketahui melakukan pertempuran sengit dengan kelompok saingan. Perdagangan tersebut diyakini didominasi oleh imigran yang masuk secara ilegal dari negara tetangga Lesotho, Zimbabwe, dan Mozambik.
Sejumlah 14 pria yang didakwa memerkosa dan merampok dituduh berada di Afrika Selatan secara ilegal dan telah didakwa dengan pelanggaran imigrasi.
AL JAZEERA