Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Washington – Sekitar dua puluh anggota DPR Amerika Serikat dari Partai Republik menyerbu masuk ke ruang rapat tertutup yang akan mendengarkan kesaksian saksi kunci dari Pentagon dalam proses pemakzulan Presiden Donald Trump.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Para anggota Republik ini tidak memiliki otoritas untuk menghadiri rapat tertutup itu, yang digagas politikus Partai Demokrat untuk menyelidiki permintaan Presiden AS, Donald Trump, kepada Presiden Ukraina pada Juni 2019.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Rapat ini sedang menyelidiki apakah ada indikasi kuat pelanggaran konstitusi oleh Trump saat meminta Presiden Ukraina menyelidiki bekas Wakil Presiden Joe Biden dan putranya Hunter Biden dalam transaksi bisnis gas di Ukraina.
“Rapat saat itu sedang bersiap mendengarkan kesaksian dari Laura Cooper, pejabat kementerian Pertahanan AS, yang mengawasi urusan Ukraina dan Rusia,” begitu dilansir Channel News Asia pada Kamis, 24 Oktober 2019.
Reuters melansir tindakan para politikus Republik itu didorong permintaan Presiden AS, Donald Trump, untuk memperkuat upaya perlawanan atas proses pemakzulan yang sedang terjadi.
Seorang staf dari Partai Republik mengatakan polisi dipanggil masuk untuk menertibkan kekacauan yang terjadi akibat kedatangan mendadak politikus Republik di ruangan itu.
Seorang saksi mengatakan politikus Partai Republik membawa ponsel ke ruangan yang memiliki tingkat keamanan tinggi dan terlarang untuk semua peralatan elektronik.
“Mereka ketakutan. Mereka mencoba menghentikan investigasi ini,” kata Ted Lieu, yang merupakan anggota DPR AS dari Partai Demokrat.
“Mereka tindak ingin ada testimoni dari Cooper hari ini. Mereka tahu sejumlah fakta akan disampaikan yang bakal buruk bagi Presiden AS.”
Anggota DPR AS, Mark Meadows, mengatakan kepada media situasi di ruang rapat DPR itu.
“Ada sekitar 20 anggota DPR di sana. Setidaknya ada sekitar selusin orang yang bukan anggota dari tiga komite yang menggelar rapat,” kata Meadows. “Mereka menunggu di ruangan itu hingga ada proses yang lebih terbuka dan transparan.”
Partai Republik meminta adanya aturan main yang jelas dalam proses penyelidikan pemakzulan, yang digagas DPR AS. Saat ini, Partai Demokrat mendominasi DPR AS sehingga proses ini disebut tidak adil oleh Republik.
Konstitusi AS memberi kewenangan luas kepada DPR mengenai cara menggelar proses pemakzulan serta aturan dalam proses penyelidikan informasi yang dibutuhkan.
Aksi ini dipimpin oleh Matt Gaetz dari Partai Republik, yang mencoba menerobos masuk ke ruangan pada pekan lalu tapi berhasil dihalau petugas.
Kali ini anggota Partai Republik ini membawa teman-temannya. “Mereka mendorong masuk melewati petugas polisi Gedung Capitol yang berjaga di depan dan mulai berteriak serta menyuarakan keberatan atas keputusan yang dibuat ketua DPR soal proses ini yang berlangsung tertutup dan tidak menyediakan transkrip kesaksian,” begitu penjelasan salah saksi mata di ruangan itu.
“Kami melihat tindakan ini tidak hanya untuk mengintimidasi saksi tapi juta mengintimidasi saksi lain yang mau datang memberikan kesaksian. Itu tidak bakal terjadi,” kata Eric Swalwell dari Partai Demokrat. “Kami tidak bisa dicegah.”