Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta -Australia pada Sabtu 29 Januari 2022 menambah dana perlindungan A$50 juta atau Rp503,5 miliar hingga empat tahun ke depan, untuk melindungi habitat koala dan memperlambat penurunan spesies.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Populasi hewan berkantung asli Australia itu terus menyusut oleh kebakaran hutan, penyakit, dan kecelakaan transportasi. Perkiraan jumlah mereka saat ini berkisar antara 100.000- 330.000 di alam liar.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Koala adalah salah satu ikon Australia yang paling dicintai dan paling diakui. Dan kami berkomitmen untuk melindungi mereka untuk generasi yang akan datang," kata Perdana Menteri Scott Morrison seperti dilansir Reuters.
Paket dana baru ini akan membawa investasi koala pemerintah Australia menjadi lebih dari A$74 juta atau Rp744 miliar sejak 2019. Dana tersebut akan digunakan untuk merestorasi habitat, mempelajari populasi dan memperluas penelitian tentang kesehatan koala.
Chlamydia, penyakit menular seksual yang juga ditemukan pada manusia, telah menyebar di antara koala, mempengaruhi separuh hewan di beberapa daerah.
Sebuah studi yang dilakukan oleh Dana Margasatwa Dunia memperkirakan bahwa lebih dari 60.000 koala telah terbunuh, terluka, atau terpengaruh oleh kebakaran hutan pada 2019 dan 2020.
Koala sebagian besar tinggal di hutan eukaliptus di negara bagian timur Australia dan di pinggiran pantai. Biasanya mereka hidup hingga 20 tahun. Koala membawa anak-anak mereka dalam kantong dan tidur hingga 18 jam sehari.
SUMBER: REUTERS
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.