Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Internasional

Prancis Tutup Masjid karena Khotbah Imam yang Radikal

Seorang imam masjid di Prancis yang baru masuk Islam, berkhotbah dengan menyulut kebencian terhadap non muslim.

29 Desember 2021 | 08.02 WIB

Masjid Pantin, Grande Mosquee de Pantin di pinggiran kota Paris, Prancis ditutup selama 6 bulan setelah pembunuhan seorang guru. [REUTERS via PRESSFORM.INFO]
Perbesar
Masjid Pantin, Grande Mosquee de Pantin di pinggiran kota Paris, Prancis ditutup selama 6 bulan setelah pembunuhan seorang guru. [REUTERS via PRESSFORM.INFO]

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Prancis menutup sebuah masjid karena imam menyampaikan khotbah yang dinilai radikal. Masjid tersebut berada di Beauvais, sebuah kota berpenduduk 50.000 orang yang terletak 100 kilometer di utara Paris.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Penutupan masjid akan berlangsung selama enam bulan, menurut prefektur wilayah Oise, letak masjid itu berada. Khotbah imam masjid di sana berisi menghasut kebencian, kekerasan dan membela jihad.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Langkah itu dilakukan dua minggu setelah Menteri Dalam Negeri Gerald Darmanin mengatakan dia mengusulkan penutupan masjid karena imamnya menargetkan orang-orang Kristen, homoseksual dan Yahudi dalam khotbahnya. Menurut menteri, ini tidak dapat diterima.

Sebelum mengambil tindakan, pihak berwenang telah mengumpulkan informasi selama 10 hari. Namun menurut AFP seperti dikutip dari France 24 pada Selasa, 28 Desember 2021, masjid akan ditutup mulai dua hari ke depan.

Harian lokal Courrier Picard melaporkan bahwa imam masjid baru saja masuk Islam. Surat kabar itu mengutip seorang pengacara asosiasi pengelola masjid yang mengatakan bahwa pernyataannya telah diambil di luar konteks. Imam masjid telah diskors dari tugasnya.

Pemerintah Prancis mengumumkan awal tahun ini bahwa mereka akan meningkatkan pengawasan di tempat-tempat ibadah dan asosiasi, yang diduga menyebarkan propaganda Islam radikal. Tindakan keras itu terjadi setelah pembunuhan guru Samuel Paty pada Oktober 2020. Ia dibunuh karena setelah adanya petisi online yang menentangnya karena dia menunjukkan kartun kontroversial Nabi Muhammad di kelas.

Kementerian Dalam Negeri Prancis mengatakan bulan ini bahwa sekitar 100 masjid dan ruang salat Muslim telah diselidiki dalam enam bulan terakhir. Penyelidikan dilakukan karena dicurigai menyebarkan ideologi separatis. Saat ini ada 2.600 masji dan ruang salat umat Muslim di Prancis. Enam masjid sedang diperiksa untuk menyelidiki ekstremisme dan separatisme Islam.

Baca: Serangan Bom di Masjid Suni Afghanistan Saat Salat Jumat, 3 Tewas

FRANCE 24

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus