Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Internasional

Presiden Mesir Desak Rakyatnya Bangkit, Lawan Kaum Durjana

Menurut Presiden Mesir, upaya kelompok perlawanan mendegradasi Mesir bakal gagal jika rakyat Mesir bersatu.

26 April 2016 | 03.17 WIB

Presiden Mesir, Abdel Fattah al-Sisi berbicara dalam acara malam natal koptik yang dipimpin paus Tawadros II di Gereja Ortodoks Koptik Alexandria dan Patriarkh Tahta St. Mark Cathedral, Kairo, 6 Januari 2016. REUTERS/Amr Abdallah Dalsh
Perbesar
Presiden Mesir, Abdel Fattah al-Sisi berbicara dalam acara malam natal koptik yang dipimpin paus Tawadros II di Gereja Ortodoks Koptik Alexandria dan Patriarkh Tahta St. Mark Cathedral, Kairo, 6 Januari 2016. REUTERS/Amr Abdallah Dalsh

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Kairo - Presiden Mesir, Abdel Fattah el-Sisi, mendesak warga bersatu mempertahankan negara dan lembaga pemerintah dari serangan "pasukan durjana". Hal itu disampaikan el-Sisi pada sebuah pidato, Ahad, 23 April 2016, atau sehari sebelum unjuk rasa besar melawan kebijakannya, termasuk menentang penjualan dua pulau di Laut Merah kepada Arab Saudi.

Dalam pidatonya di depan layar kaca yang disiarkan secara nasional, el-Sisi akan mempertahankan mati-matian stabilitas di negara-negara Arab. Menurutnya, upaya kelompok perlawanan mendegradasi Mesir bakal gagal jika rakyat Mesir bersatu.

"Kita harus melindungi institusi ini sebab itu semua demi negara," ucapnya. "Saya ulangi lagi, saya meminta kepada rakyat Mesir untuk bertanggung jawab tehadap kita semua, melindungi keamanan dan stabilitas kita."

Sebelumnya pada April ini, ribuan orang turun ke jalan menentang kebijaksanaan Sisi menjual dua pulau ke Kerajaan Arab Saudi. Demonstrasi itu dinilai paling besar sejak dia menjabat sebagai Presiden Mesir pada 2014.

Para demonstran yang terlibat meliputi para politikus dan akvitis. Mereka menyerukan rakyat Mesir berunjuk rasa pada Senin, 25 April 2016, bertepatan dengan peringatan hari nasional penarikan pasukan terakhir Israel dari Semenanjung Sinai pada 1982 sesuai dengan perjanjian Camp David.

Juru bicara militer Mesir, Brigadir Jenderal Mohammed Samir dalam keterangannya kepada media Ahad kemarin, mengatakan, Mesir akan mengerahkan angkatan bersenjata untuk menceegah sabotase pada aksi unjuk rasa Senin.

AL ARABIYA | CHOIRUL AMINUDDIN

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Choirul Aminuddin

Choirul Aminuddin

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus