Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Internasional

Presiden Rouhani Sebut Iran Alami Tekanan Hebat Akibat Covid-19

Presiden Iran Rouhani mengatakan negaranya mengalami dua masalah besar yaitu tekanan ekonomi dan Covid-19, yang memperberat kondisi ekonomi.

29 Juni 2020 | 06.29 WIB

Dalam foto yang dirilis oleh situs web resmi kantor Kepresidenan Iran, Presiden Hassan Rouhani memimpin rapat kabinet di Teheran, Iran, Rabu, 8 Mei 2019.[CNN]
material-symbols:fullscreenPerbesar
Dalam foto yang dirilis oleh situs web resmi kantor Kepresidenan Iran, Presiden Hassan Rouhani memimpin rapat kabinet di Teheran, Iran, Rabu, 8 Mei 2019.[CNN]

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Teheran – Presiden Iran, Hassan Rouhani, mengatakan negaranya mengalami masa yang paling sulit karena mengalami sanksi ekonomi dari Amerika Serikat dan pandemi Covid-19.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Pandemi ini telah membuat masalah ekonomi menjadi melebar, yang terjadi setelah Presiden AS, Donald Trump, menarik diri dari Perjanjian Nuklir Iran pada 2018 dan mengenakan saksi ekonomi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Ini merupakan tahun paling sulit karena tekanan ekonomi dan pandemi,” kata Rouhani lewat siaran televisi lokal dan dikutip Reuters pada Ahad, 28 Juni 2020.

Rouhani melanjutkan,”Tekanan ekonomi yang terjadi sejak 2018 meningkat. Dan hari ini menjadi tekanan paling kuat terhadap negara tercinta.”

Iran mengalami pandemi Covid-19 terparah di kawasan Timur Tengah.

Kasus baru Covid-19 meningkat sejak relaksasi aturan lockdown atau pembatasan kegiatan publik sejak pertengahan April 2020.

Jumlah korban tewas akibat Covid-19 atau Corona mencapai seratus orang per hari kemarin dalam dua bulan terakhir.

Otoritas Iran juga mencatat 2.489 kasus baru dalam 24 jam menjadi totalnya 222.669 ribu.

Jumlah total korban tewas akibat Covid-19 mencapai 10.508 orang.

Seperti dilansir Channel News Asia, pandemi Corona ini merebak di Kota Wuhan pada Desember 2019. Namun, seperti dilansir CNN, tim peneliti dari Harvard University menduga wabah ini mulai menyebar sejak pertengahan 2019 di Kota Wuhan, Cina.

Saat ini, jumlah kasus Covid-19 telah melewati 10 kasus di seluruh dunia. Jumlah korban meninggal sebanyak sekitar 500 ribu orang dengan jumlah korban sembuh sebanyak 5.05 juta orang.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus