Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Internasional

Presiden Xi Jinping Klaim Modernisasi AL Cina untuk Perdamaian

Presiden Cina, Xi Jinping, mengatakan konsultasi dan kerja sama antara negara dalam menyelesaikan sengketa laut dibutuhkan.

23 April 2019 | 14.29 WIB

Presiden Cina, Xi Jiping, menginspeksi latihan perang Angkatan Laut PLA di Laut Cina Selatan, Kamis, 12 April 2018. CNN -- Xinhua
Perbesar
Presiden Cina, Xi Jiping, menginspeksi latihan perang Angkatan Laut PLA di Laut Cina Selatan, Kamis, 12 April 2018. CNN -- Xinhua

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Qingdao – Presiden Cina, Xi Jinping, mengatakan rakyat mencintai perdamaian. Dia meminta semua negara untuk tidak saling mengancam menggunakan kekuatan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca:

 

“Rakyat Cina akan terus mengikuti jalur pembangunan damai,” kata Xi Jinping dalam pidato pembukaan parade untuk memperingati 70 tahun angkatan laut Tentara Pembebasan Rakyat pada Selasa, 23 April 2019.

Xi mengatakan ini seperti dilansir media resmi Xinhua. Dia meminta semua media asing untuk meninggalkan ruangan.

“Setiap orang harus saling menghormati, memperlakukan satu sama lain secara sejajar, meningkatkan saling kepercayaan, memperkuat dialog maritim dan pertukaran, memperdalam kerja sama pragmatis antara angkatan laut,” kata dia di hadapan para pejabat angkatan laut dari sekitar 13 negara yang diundang mengikuti parade ini.

 

Baca:

 

Xi menggelar reformasi besar-besaran militer Cina. Dia meminta militer mengembangkan berbagai teknologi senjata baru untuk meningkatkan kemampuan perang moderen pada abad 21.

Ini membuat militer Cina mulai memproduksi berbagai teknologi senjata canggih seperti jet tempur siluman, kapal induk, kapal penghancur. Kapal-kapal ini kerap berlayar di Laut Cina Selatan, yang sedang dipersengketakan, dan Taiwan, yang dianggap ingin memerdekakan diri.

 

Baca:

 

Modernisasi angkatan laut PLA merupakan salah satu kunci modernisasi militer Cina, yang ingin mengarahkan kekuatan militernya jauh ke arah selatan hingga ke perbatasan laut dengan negara-negara ASEAN.

“Harus ada lebih banyak diskusi dan konsultasi antara negara dan tidak boleh ada penggunaan ancaman atau kekuatan dengan dalih apapun,” kata Xi. Menurut dia, semua negara harus meningkatkan konsultasi sejajar, mengembangkan mekanisme komunikasi krisis, dan mengedepankan penyelesaian sengketa maritim lewat penyelesaian yang sesuai.

Parade maritim ini akan menampilkan 32 kapal perang Cina, dan 39 jet tempur. Ada 13 negara ikut mengirimkan kapal perang termasuk Australia, India, Jepang, dan Vietnam. Namun, ada 61 negara mengirim perwakilan delegasi untuk mengikuti diskusi yang digelar selama acara berlangsung yaitu hingga Kamis pekan ini.

 

Baca:

 

AS, yang bersengketa dengan Cina, mengirim delegasi tingkat rendah tanpa menyertakan kapal perang. Delegasi ini dipimpin atase angkatan laut dari kedubes AS di Beijing. Namun, kapal USS Blue Ridge, yang merupakan kapal komando dari Armada Ketujuh yang berbasis di Jepang sedang mengunjungi Hong Kong sejak Sabtu pekan lalu.

Kapal ini akan terus melakukan operasi ekstensif di kawasan Laut Cina Selatan untuk menjaga kebebasan navigasi dan sebagai tantangan atas klaim kepemilikan wilayah maritim yang berlebihan. Selama ini, pemerintah Cina selalu memprotes kegiatan patroli di sekitar kepulauan Paracels dan Spratlys di Laut Cina Selatan. Kapal perang Cina kerap membayangi kapal perang AS di kawasan ini.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus