Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Internasional

Presiden Xi Jinping Setuju Larang Dagang dan Konsumsi Satwa Liar

Presiden Xi Jinping dikabarkan menyetujui larangan berburu, memperdagangkan hingga mengkonsumsi hewan liar sebagai sumber wabah virus Corona.

25 Februari 2020 | 12.58 WIB

Pasar Makanan Laut Huanan Wuhan, tempat asal-usul virus corona, diduga menjual hewan liar termasuk anak serigala, musang, dan bahkan koala.[Mirror.co.uk]
material-symbols:fullscreenPerbesar
Pasar Makanan Laut Huanan Wuhan, tempat asal-usul virus corona, diduga menjual hewan liar termasuk anak serigala, musang, dan bahkan koala.[Mirror.co.uk]

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Xi Jinping dikabarkan menyetujui larangan berburu, memperdagangkan hingga mengkonsumsi satwa liar yang diduga sebagai sumber wabah virus Corona atau COVID-19.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

South China Morning Post, 24 Februari 2020 menjelaskan tentang persetujuan presiden Xing meski tidak dijelaskan lebih rinci soal persetujuan ini.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

CNBC pada 12 Februari lalu melaporkan Presiden Xi pada 3 Februari sudah memberi sinyal kuat untuk melarang perburuan, perdagangan dan konsumsi satwa liar. Dia menyatakan tindakan keras akan diberlakukan untuk kasus perdagang hewan liar secara ilegal.

Wabah virus Corona di Cina telah menewaskan lebih dari 2.600 penduduk. Virus ini diduga berasal dari hewan liar yang dikonsumsi secara bebas oleh kebanyakan masyarakat Cina.

Para ahli meyakini sumber utama virus berasal dari pasar hewan liar di Wuhan, lalu menjangkiti beberapa orang di sekitar hingga mewabah ke seluruh wilayah Cina.

Pejabat bidang ekonomi Cina, Yang Heqing mengatakan larangan untuk memburu, menjual, dan mengkonsumsi hewan liar yang dilindungi hingga hewan liar yang diternakkan untuk mencegah wabah virus Corona.

"Akhirnya ada larangan untuk konsumsi dan perdagangan hewan liar," kata Zhou Haixiang, anggota Komite Nasional Manusia dan Biosfer, kelompok perlindungan lingkungan sebagaimana dilaporkan South China Morning Post,24 Februari 2020.

Haixiang mendukung larangan tersebut yang diyakininya sebagai langkah besar untuk melindungi satwa liar.

Tindakan ini tentu saja menimbulkan kerugian pada sebagian besar pengusaha, karyawan, dan pemasok hewan liar untuk dijual. Akibatnya kerugian finansial pun akan dikhawatirkan melanda mereka yang telah menjual daging hewan liar untuk sehari-harinya.

Meski ada pro kontra terhadap peraturan pemerintah Cina melarang satwa liar. Namun larangan tetap diberlakukan mengingat saat ini wabah virus Corona terus menjangkiti masyarakat di Cina.
SAFIRA ANDINI | SOUTH CHINA MORNING POST

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus