Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Moskow--Presiden Rusia Vladimir Putin mengaku membiarkan pemberontakan Grup Wagner yang dibatalkan berlangsung selama itu. Dia mengklaim hal itu untuk menghindari pertumpahan darah dan perang saudara.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Sejak awal kejadian, langkah-langkah diambil atas instruksi langsung saya untuk menghindari pertumpahan darah yang serius," kata Putin dalam komentar pertamanya Senin pasca-pemberontakan Grup Wagner seperti dilansir Reuters.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dia menjelaskan, waktu diperlukan, antara lain, untuk memberi mereka yang telah melakukan kesalahan kesempatan untuk sadar. Mereka diharapkan menyadari bahwa tindakan itu dengan tegas ditolak oleh masyarakat.
"Petualangan yang melibatkan mereka memiliki konsekuensi yang tragis dan merusak bagi Rusia dan negara kita," katanya lagi.
Putin tidak menyebutkan nama pimpinan Wagner Group, Yevgeny Prigozhin dalam komentarnya. Sebelumnya dikatakan, Prigozhin meminta Menteri Pertahanan, Sergei Shoigu dan Kepala Staf Umum, Valery Gerasimov datang ke Rostov untuk berbicara dengannya. Prigozhin juga menyerukan agar keduanya diberhentikan.
Putin tidak menyebutkan perubahan personel dalam susunan di Kementerian Pertahanan. Namun, sekitar pukul 11.00 malam waktu Moskow, Putin tampil di televisi tengah berpidato pada pertemuan kepala Departemen Keamanan termasuk Shoigu.
Putin juga menyampaikan terima kasih kepada para pejuang dan komandan Wagner yang mundur dari pemberontakan untuk menghindari 'pertumpahan darah saudara. Dia bahkan menyebut sebagian besar anggota Wagner adalah patriot.
"Mereka yang memutuskan untuk tidak menandatangani kontrak dengan tentara di bawah perintah Kementerian Pertahanan dapat pindah ke Belarusia atau kembali ke keluarga mereka," kata Putin.
Putin mengatakan semua lapisan masyarakat telah mengambil posisi yang tegas dan tidak ambigu dalam mendukung tatanan konstitusional. "Semua orang dipersatukan dan dipersatukan oleh hal utama, tanggung jawab atas nasib tanah air," katanya.
REUTERS