Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Teheran – Presiden Iran, Hassan Rouhani, meminta warga agar terus mengikuti aturan menjaga jarak agar tidak terkena infeksi virus Corona seiring pelonggaran kegiatan bisnis dengan risiko kecil pada Sabtu, 11 April 2020.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Bisnis yang dinilai berisiko rendah terhadap penyebaran wabah virus Corona seperti toko, pabrik dan bengkel.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Mereka mulai beroperasi kembali di seluruh negara kecuali ibu kota Teheran, yang baru akan dilakukan pada 18 April 2020.
“Pelonggaran pembatasan tidak berarti mengabaikan protokol kesehatan. Kegiatan social distancing dan ketentuan lain harus dihormati secara serius oleh masyarakat,” kata Rouhani pada Ahad, 12 April 2020, seperti dilansir Reuters.
Banyak kantor pemerintahan yang juga akan kembali buka dengan mengaktifkan kembali dua pertiga stafnya.
Televisi Iran misalnya menyebut ada sekitar 24 ribu usaha yang beroperasi di Kota Qom, yang memiliki penduduk 1.2 juta orang.
Kota ini menjadi pusat wabah virus Corona pada masa awal penyebarannnya.
“Kami telah menyemprotkan disinfektan di toko dan menyediakan sarung tangan bagi pelanggan,” kata seorang penjual buku di Qom seperti dilansir televisi setempat.
Iran menjadi negara di kawasan Timur Tengah, yang menderita wabah virus Corona terparah.
Pemerintah berusaha mencegah penyebaran wabah ini.
Namun, pembatasan kegiatan ekonomi yang terlalu ketat bisa merusak perekonomian negara.
Sejumlah lokasi yang dinilai rawan virus Corona seperti bioskop, kolam renang, sauna, salon kecantikan, pusat perbelanjaan dan restoran belum akan beroperasi.
Sekolah dan universitas masih tutup. Kegiatan pertemuan budaya dan agama serta olah raga juga masih terlarang.
Iran juga kemungkinan bakal melarang berbagai kegiatan publik yang menandai bulan Ramadan atau bulan puasa, yang dimulai pada akhir April 2020. Virus Corona telah menginfeksi sekitar 70 ribu orang dengan 4.400 orang meninggal dan 42 ribu orang sembuh setelah dirawat di rumah sakit.