Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Korea Selatan menginginkan pasukan Amerika Serikat, AS, tetap berada di Korea Selatan apapun kesepakatan antara Korea Selatan dan Korea Utara.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
"Status pasukan Amerika Serikat di Korea Selatan adalah salah satu wacana penting dalam hubungan Korea Selatan dan Amerika Serikat. Ini sama sekali tidak ada hubungannya dengan perjanjian perdamaian," ungkap Kim Eui-kyeom, juru bicara kepresidenan, seperti yang dikutip dari Reuters, 2 Mei 2018.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Tentara Korea Selatan dan Amerika Serikat ikut berpartisipasi dalam latihan militer musim dingin di Pyeongchang, Korea Selatan, 24 Januari 2017. REUTERS
Ini adalah tanggapan dari gedung biru atas tulisan akademisi Moon-Chung, yang melaporkan keberadaan pasukan Amerika Serikat di Korea Selatan adalah sesuatu yang sulit dibayangkan jika perjanjian telah ditandatangani.
Seoul tetap menginginkan kehadiran pasukan Amerika Serikat sebagai mediator untuk mendukung Korea Selatan dalam konfrontasi militer seperti halnya yang terjadi antara Cina dan Jepang.
Saat ini terdapat 28.500 pasukan Amerika Serikat yang ditempatkan di Korea Selatan. Penarikan pasukan Amerika Serikat dari Korea Selatan telah lama menjadi salah satu syarat pelucutan program nuklir yang diajukan Korea Utara. Namun penarikan pasukan Amerika Serikat tidak disinggung dalam deklarasi pertemuan Kim Jong Un dan Moon Jae-in sebagai syarat pelucutan program nuklir.
Pasukan Amerika Serikat hadir di Korea Selatan sejak perang di semenanjung Korea berkecamuk, dan diakhiri dengan gencatan senjata pada tahun 1953. Hingga kini, secara teknis, Korea Utara dan Selatan masih berperang.