Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Rusia menepis pemberitaan Wall Street Journal yang menyebut kelompok tentara bayaran Wagner berencana memberikan sistem pertahanan udara kepada Hizbullah, yakni kelompok milisi Lebanon yang didukung Iran, untuk melawan Israel. Pada Jumat, 3 November 2023 — hari yang sama saat laporan WSJ dirilis — Rusia mengatakan pembicaraan semacam itu tidak berdasar.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
“Kami telah mengatakan secara de facto kelompok seperti itu (Wagner) tidak ada,” kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov ketika ditanya tentang laporan tersebut.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Laporan WSJ mengutip pejabat-pejabat Amerika Serikat yang berbicara secara anonim, yang mengatakan bahwa intelijen Amerika Serikat memperkirakan Wagner merencanakan transfer semacam itu ke Hizbullah.
“Semua pemikiran ini tidak didasarkan pada apa pun dan tidak memiliki fondasi,” sambung Peskov.
Peskov mengatakan militer Rusia dan Amerika Serikat memiliki saluran komunikasi darurat di antara keduanya, dan jika ada kekhawatiran nyata mengenai sesuatu, Amerika Serikat dapat menyampaikannya kepada militer Rusia.
Dalam pemberitaannya, WSJ mengatakan Wagner berencana memasok sistem Pantsir-S1, yang dikenal oleh NATO sebagai SA-22, yang menggunakan rudal anti-pesawat dan senjata pertahanan udara untuk mencegat pesawat.
Grup Wagner belum menjawab permintaan tanggapan dari Reuters. Sebelumnya, Presiden Rusia Vladimir Putin dan Kremlin telah berulang kali mengatakan bahwa tidak ada dasar hukum bagi Wagner di bawah undang-undang, yang melarang kelompok tentara bayaran berada di Rusia. Meski demikian, Putin pada akhir September terlihat bertemu dengan salah satu mantan komandan paling senior kelompok tersebut.
Sebagaimana dikutip oleh WSJ, seorang pejabat Amerika Serikat yang tidak disebutkan namanya mengatakan Washington belum mengonfirmasi sistem pertahanan udara telah dikirim. Namun, para pejabat Amerika Serikat memantau diskusi yang melibatkan Wagner dan Hizbullah, kata WSJ.
WSJ pun mengungkapkan bahwa sistem Pantsir akan diberikan kepada Hizbullah melalui Suriah, tempat Rusia mendukung Presiden Bashar al-Assad dengan melibatkan diri dalam perang saudara di sana pada 2015. Masa depan Wagner tidak jelas sejak pemberontakan bulan Juni dan kematian Prigozhin dalam kecelakaan pesawat yang misterius pada Agustus lalu.
Peskov pun menepis pertanyaan wartawan tentang laporan Rusia yang yang belum terverifikasi bahwa putra Prigozhin, 25 tahun, Pavel, telah menjadi pemimpin Wagner. “Ini bukan pertanyaan bagi kami - ini bukan topik kami dan kami tidak memiliki informasi apa pun mengenai hal ini,” ujarnya.
REUTERS