Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Internasional

Rusia Luncurkan Rudal Balistik Sarmat: Si Satan II Bisa Gendong 10 Hulu Ledak

Sarmat menjadi rudal balistik antar benua Rusia menggantikan SS-18 yang sudah tua. Ini spesifikasinya.

21 April 2022 | 12.06 WIB

Rudal balistik antarbenua Sarmat diluncurkan selama uji coba di kosmodrom Plesetsk di wilayah Arkhangelsk, Rusia, Rabu, 20 April 2022. Kementerian pertahanan Rusia mengatakan Sarmat ditembakkan dari peluncur silo pada 1512 waktu Moskow (1212 GMT) dan hulu ledak pelatihan mencapai jangkauan uji di Kamchatka, hampir 6.000 km (3.700 mil) jauhnya di Pasifik. Kementerian Pertahanan Rusia/Handout via REUTERS
Perbesar
Rudal balistik antarbenua Sarmat diluncurkan selama uji coba di kosmodrom Plesetsk di wilayah Arkhangelsk, Rusia, Rabu, 20 April 2022. Kementerian pertahanan Rusia mengatakan Sarmat ditembakkan dari peluncur silo pada 1512 waktu Moskow (1212 GMT) dan hulu ledak pelatihan mencapai jangkauan uji di Kamchatka, hampir 6.000 km (3.700 mil) jauhnya di Pasifik. Kementerian Pertahanan Rusia/Handout via REUTERS

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Moskow -Rusia baru saja melakukan uji coba peluncuran rudal balistik antarbenua yang bernama Sarmat.

Detik-detik peluncuran ini disaksikan Presiden Rusia Vladimir Putin dari Ibu Kota Moskow.

Melansir dari Reuters, rudal tersebut diluncurkan dari Plesetsek di Barat Laut Rusia dan mengenai sasarannya di Semenanjung Kamchatka yang berada jauh di Timur.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Rudal balistik Sarmat sejatinya dikembangkan sejak bertahun-tahun lamanya. Namun peluncuran kali ini mendapat perhatian lebih akibat ketegangan geopolitik karena Invasi Rusia ke Ukraina yang kian memanas.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Mengulik spesifikasi Sarmat dari laman missilethreat.csis.org, diketahui RS-28 Sarmat merupakan rudal balistik antarbenua berbahan bakar cair yang dirancang untuk menggantikan SS-18 Satan International Ballistic Missile (ICBM) Rusia yang sudah tua.

RS-28 Sarmat sendiri mulai dikembangkan sekitar tahun 2000-an. Kontrak produksi sendiri diberikan kepada Makeyev Design Bureau dan NPO Mash di awal 2011, dan Rusia menyelesaikan penelitian dan pengembangan ICBM Sarmat tepat di 21 Juli 2011. 

Sedangkan prototipe rudal pertamanya selesai di akhir tahun 2015, dan dilakukan uji ejeksi silo pertama dari Sarmat pada Desember 2017 yang mengungkapkan kekurangan teknis dengan sistem peluncuran.

Baru kemudian dilakukan tes silo berikutnya pada Maret dan Mei 2018 yang tampaknya berhasil. RS-28 Sarmat ini awalnya dijadwalkan untuk memasuki layanan pada tahun 2018 dengan pesanan 50 rudal.

Rudal balistik antarbenua (ICBM) Sarmat akan mampu membawa hingga 10 ton muatan untuk 10 hingga 15 hulu ledak MIRV. ICBM Sarmat tercatat sebagai salah satu senjata termonuklir berat di gudang persenjataan strategis Rusia. Russianspaceweb.com

Bila melihat spesifikasinya, panjang RS-28 Sarmat mencapai 35,3 meter dengan diameter sebesar 3,0 meter. Dimana berat peluncurnya mencapai 208.100 kg dan muatan hingga 10.000 kg dengan berbagai macam pilihan hulu ledak.

Menurut media Rusia, Sarmat dilaporkan dapat memuat hingga 10 hulu ledak besar, 16 yang kecil, kombinasi hulu ledak dan penanggulangan, atau kendaraan luncur hipersonik.

Rudal balistik Rusia yang punya nama lain SS-X-30 Satan II ini dapat menjangkau jarak 10.000 hingga 18.000 kilometer.

RAHMAT AMIN SIREGAR
Baca : Sandiaga Jamu Makan Malam Seluruh Perwakilan G20 Termasuk Rusia

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus