Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Rusia telah memproduksi gelombang pertama vaksin virus corona untuk hewan. Badan Pertanian Rusia pada Jumat, 30 April 2021, mengumumkan saat ini sudah ada 17 ribu vaksin virus corona untuk hewan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Rusia mendaftarkan Carnivac-Cov pada Maret 2021 lalu setelah melakukan sejumlah uji coba yang memperlihatkan vaksin virus corona itu bisa menghasilkan anti-bodi untuk melawan vaksin virus corona pada anjing, kucing, rubah dan carpelai.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Kucing peliharaan tersebut awalnya didiagnosis oleh dokter hewan swasta dengan virus herpes kucing, infeksi pernapasan kucing yang umum, tetapi sampel juga diuji untuk SARS-CoV-2 sebagai bagian dari program penelitian. Hasil pengujian mengkonfirmasi kucing itu juga koinfeksi dengan SARS-CoV2, virus yang diketahui menyebabkan Covid-19 pada manusia. REUTERS
Rencananya, gelombang pertama ini akan dikirim ke sejumlah wilayah di Rusia. Beberapa perusahaan dari Jerman, Yunani, Polandia, Austria, Kazakhstan, Tarjikistan, Malaysia, Thailand, Korea Selatan, Lebanon, Iran dan Argentina, sudah memberikan sinyal ketertarikan untuk membeli vaksin virus corona khusus hewan ini.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menyuarakan waswas soal penularan virus corona antar manusia dan hewan. Regulator Rusia mengatakan vaksin virus corona khusus hewan ini bisa melindungi spesies hewan yang rentan dan bisa menggagalkan mutasi virus.
“Sekitar 20 organisasi siap untuk bernegosiasi dan mendapatkan suplai vaksin virus corona untuk hewan ini ke negara mereka. File permohonan permintaan vaksin ke luar negeri, khususnya Uni Eropa, sedang dalam persiapan dan akan siap digunakan segera,” kata Badan Pertanian Rusia.
Sumber: reuters