Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian luar negeri Rusia mengatakan pada hari Rabu bahwa Hizbullah masih terorganisasi dan belum kehilangan rantai komandonya meski diserang Israel. Menurut Moskow, Israel berusaha memicu konflik bersenjata di Timur Tengah.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
"Menurut penilaian kami, Hizbullah, termasuk sayap militernya, belum kehilangan rantai komandonya dan menunjukkan organisasi," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Maria Zakharova kepada wartawan, Rabu, 9 Oktober 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Zakharova mengatakan bahwa Barat, khususnya Amerika Serikat dan Inggris, memicu konflik di Timur Tengah. Barat menunjukkan kemunafikan dengan mendukung Israel yang menimbulkan banyak korban sipil di Lebanon.
Hizbullah dibentuk oleh Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran pada awal 1980-an untuk memerangi Israel. Kelompok ini juga merupakan gerakan sosial, agama, dan politik utama bagi Muslim Syiah Lebanon.
Rusia juga mengecam Israel atas serangan terhadap Suriah. “Sekali lagi, Israel telah melanggar kedaulatan Suriah dengan meluncurkan serangan rudal ke gedung apartemen bertingkat di daerah padat penduduk di Damaskus,” kata Zakharova.
“Sangat keterlaluan bahwa tindakan seperti itu benar-benar berubah menjadi praktik rutin yang diterapkan di Suriah, Lebanon, dan Jalur Gaza,” kata Zakharova, seraya menambahkan bahwa hal itu menunjukkan “keinginan Israel untuk lebih memperluas geografi eskalasi bersenjata di wilayah tersebut.”
Kelompok Hizbullah pada Rabu, 9 Oktober 2024, telah memukul mundur tentara Israel yang bertempur dengan anggota Hizbullah di sepanjang perbatasan Lebanon Israel. Kemajuan ini tercapai sehari setelah Israel mengklaim telah membunuh dua pejabat tinggi Hizbullah.
Hizbullah mengatakan telah menembakkan sejumlah roket salvos ke arah tentara Israel di dekat Desa Labbouneh di wilayah barat perbatasan Israel Lebanon, yang dekat dengan laut Mediterania. Serangan Hizbullah itu diyakini telah memukul mundur tentara Israel.
Lebih lanjut, Hiznullah juga mengatakan telah menyerang balik tentara Israel di Desa Maroun el-Ras dan menembakkan rentetan rudal desa kembar Mays al-Jabal dan Mouhaybib. Suara sirine roket meraung-raung di perbatasan Israel pada Rabu, 09 Oktober 2024, termasuk di Kota Pelabuhan Haifa buntut tembakan dari arah Lebanon.
Militer Israel mengatakan sekitar 40 proyektil ditembakkan ke Haifa dalam satu serangan. Beberapa dari proyektil itu ada yang berhasil ditangkis, namun ada pula yang jatuh ke area lain. Tim medis di Israel mengatakan dua orang tewas dan setidaknya enam orang luka-luka dalam serangan ke dekat Kiryat Shmona perbatasan Israel Lebanon.
AL ARABIYA | REUTERS
Pilihan editor: Klaim-klaim Israel Telah Bunuh Penerus Hizbullah Termasuk Melemahkannya