Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Iran Hassan Rouhani menggambarkan pencabutan sanksi ekonomi terhadap Iran sebagai peristiwa bersejarah. Ia menyatakan Iran sekarang membuka kembali pintu bagi perekonomian internasional.
Sanksi yang sudah berumur 15 tahun ini dicabut pada Minggu setelah UN Nuclear Watchdog, Badan Pengawas Nuklir PBB, mengumumkan Iran memenuhi kesepakatan Juli 2015, sebuah kesepakatan nuklir yang akan digunakan untuk perubahan. Iran dijatuhi sanksi ekonomi karena dinilai tidak mau menghentikan program senjata nuklirnya.
Lebih dari US$ 30 miliar aset di luar negeri Iran akan kembali bisa dimanfaatkan. Laporan resmi Iran menyatakan jumlah aset tak bergerak Iran di luar negeri mencapai US$ 100 miliar. Embargo minyak Eropa terhadap Iran akan berakhir. Menurut Badan Energi Internasional, terdapat sekitar 38 juta barel minyak Iran, yang siap untuk memasuki pasar.
Dalam pidatonya di Teheran, Minggu, Rouhani meminta investasi dari seluruh dunia. "Ini adalah hari bersejarah dan luar biasa dalam sejarah politik dan ekonomi bangsa kita," katanya. "Mesin ekonomi kita sudah mulai lagi. Kita perlu investasi untuk menjaga roda perekonomian negara bergulir," katanya.
Tapi Iran tidak dapat memperbaiki hubungan dengan Amerika secara cepat. Pemerintah Amerika memberikan sanksi baru terhadap 11 perusahaan Iran dan individu karena dinilai memasok program rudal balistik Iran.
Dalam sambutan singkat di Washington DC, Presiden Barack Obama juga menegaskan pengenaan sanksi baru memotong jalan Iran terhadap program bom nuklir mereka. "Ini adalah hari yang baik karena sekali lagi kita melihat apa yang mungkin melalui diplomasi Amerika yang kuat," kata Obama di Gedung Putih.
Sanksi baru datang setelah pemerintah Amerika menunda pembebasan lima tahanan Amerika selama dua minggu. Sebelumnya, pada Minggu, saat berpidato di hadapan parlemen, Rouhani mengatakan Iran harus menggunakan masuknya uang dan investasi untuk mendorong "mutasi ekonomi" dari negara, menciptakan lapangan kerja, dan meningkatkan kualitas hidup warga Iran.
Iran telah mengalami inflasi dan tingkat pengangguran selama bertahun-tahun. Rouhani mengatakan negaranya memerlukan investasi asing US$ 50 miliar per tahun untuk mencapai tujuan pertumbuhan ekonomi tahunan 8 persen.
BBC | ARKHELAUS
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini